Omnibus Law, Prospek Pendanaan Startup RI Diklaim Positif

CNN Indonesia
Senin, 19 Okt 2020 05:35 WIB
Pengusaha menilai pendanaan kepada perusahaan rintisan atau startup dari investor tetap menjanjikan ketika Omnibus Law UU Cipta Kerja berlaku.
Pengusaha menilai pendanaan kepada perusahaan rintisan atau startup dari investor tetap menjanjikan ketika Omnibus Law UU Cipta Kerja berlaku.(CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pendanaan kepada perusahaan rintisan atau startup dari investor tetap menjanjikan ketika Omnibus Law UU Cipta Kerja berlaku.

"Saya melihat prospek startup di Indonesia masih baik dan positif, apalagi sekarang dengan adanya Omnibus Law yang lebih memberikan banyak insentif baik kepada investor domestik maupun asing untuk berinvestasi," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dikutip dari Antara, Minggu (18/10).

Menurut Rosan, insentif-insentif seperti tax holiday dan tax allowance yang semakin disempurnakan, pasar Indonesia yang sangat besar, serta ditunjang infrastruktur digital besar akan membuat pendanaan startup dari investor tetap menjanjikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya tentu ke depannya pendanaan bagi startup akan tetap menjanjikan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengungkapkan Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) memberikan kemudahan berusaha yang bagus bagi para pelaku UMKM dan perusahaan rintisan (startup).

Menurut Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo, kriteria UMKM lebih jelas dalam UU Ciptaker ini dengan dibuat tunggal sehingga tidak berserakan seperti sekarang, di mana Kemenkeu terkait pajak memiliki definisi UMKM tersendiri, Bank Indonesia juga punya definisi UMKM tersendiri, Kementerian Koperasi dan UMKM memiliki definisinya sendiri, dan lain-lain.

Kemudian, terkait basis data tunggal ini juga dinilai penting guna memastikan layanan lebih mudah diberikan, termasuk bagaimana peningkatan dan pengembangan UMKM dan startup lebih mudah dilakukan.

Pengelolaan terpadu UMKM dilakukan secara tersentralisasi, kemudian kemitraan UMKM dijamin dengan penanaman modal asing dan perusahaan lebih besar agar UMKM lebih menyentuh bisnis inti dan tidak hanya menjadi pemain pinggiran.

Bahkan terdapat mandat dalam Omnibus Law UU Cipta Kerja ini yakni pemerintah wajib memfasilitasi sistem aplikasi pembukuan sehingga para pelaku UMKM dimudahkan.

[Gambas:Video CNN]



(antara/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER