Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Jumat (6/11). Laju indeks saham dipengaruhi sentimen pemilihan presiden (Pilpres) AS.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan pasar menyambut baik hasil perhitungan sementara pilpres AS yang menyatakan Joe Biden unggul di sejumlah wilayah atas Donald Trump.
"Pergerakan masih didorong sentimen pemilu di AS dimana hasil perhitungan suara menunjukkan keunggulan Joe Biden," ujar Dennies seperti dikutip dari risetnya, Jumat (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghitungan hasil Pilpres AS 2020 masih berlangsung dengan ketat. Hingga Jumat (6/11) dini hari waktu Indonesia, Biden masih unggul dengan perolehan suara elektoral 253, sedangkan Donald Trump mengantongi 213.
Butuh setidaknya 270 surat suara elektoral bagi kandidat untuk memenangkan Pilpres AS. Meski demikian, Dennies menuturkan kenaikan IHSG rawan koreksi karena aksi profit taking.
Ia memperkirakan IHSG berada di rentang support 5.128-5.194 dan resistance 5.293-5.326
"Perlu diwaspadai kenaikan kemarin sangat signifikan sehingga rentan mengalami koreksi," ujarnya
Sepakat, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramal IHSG menguat hari ini. Namun, penguatannya terbatas usai naik cukup signifikan pada perdagangan kemarin sebesar 3,04 persen ke level 5.260.
"IHSG masih berpotensi menguat namun akan terbatas dibayangi aksi profit taking investor," ucapnya.
Serupa, ia menuturkan sentimen kemenangan Biden menjadi faktor utama penopang IHSG. Sebab, pasar meyakini stimulus AS jilid II bisa segera lolos usai kemenangan Biden.
Ia memperkirakan indeks saham bisa tembus ke posisi 5.300 pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones naik 1,95 persen ke level 28.390, S&P 500 bertambah 1,95 persen ke level 3.510, dan Nasdaq Composite menguat 2,59 persen menjadi 11.890.
(agt)