Jokowi Bagikan 1 Juta Sertifikat Tanah ke Masyarakat Hari Ini

CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2020 16:34 WIB
Jokowi membagikan 1 juta sertifikat tanah ke masyarakat di  31 provinsi dan 201 kabupaten kota pada awal pekan ini supaya bisa digunakan secara produktif.
Jokowi membagikan 1 juta sertifikat untuk masyarakat di 31 provinsi. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan masyarakat bisa menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan untuk meminjam di bank dan lembaga keuangan non bank. Uang itu bisa digunakan untuk modal usaha.

"Bapak dan Ibu yang butuh tambahan modal atau ingin berusaha, ini bisa dijadikan jaminan," ungkap Jokowi dalam Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat Se-Indonesia secara virtual, Senin (9/11).

Namun, Jokowi memperingatkan agar masyarakat berhati-hati. Jangan sampai, uang pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non bank itu digunakan untuk hal-hal konsumtif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah dapat uang dari bank betul-betul 100 persen digunakan semuanya untuk yang produktif, modal kerja, modal investasi. Jangan dipakai untuk beli mobil. Jangan dipakai untuk beli sepeda motor. Jangan dipakai untuk belikan anaknya HP yang mahal-mahal," tegas Jokowi.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta masyarakat untuk menghitung betul apakah bisa mengembalikan uang yang dipinjam dari bank tersebut. Jika tidak, maka sertifikat tanah yang menjadi jaminan akan hilang dan menjadi milik bank.

"Jangan sampai nanti ini sudah dapat uang, tidak bisa mengembalikan, sertifikatnya malah hilang. Nah hati-hati," tutur Jokowi.

Jokowi hari ini membagikan 1 juta sertifikat kepada masyarakat. Sertifikat diberikan untuk masyarakat di 31 provinsi dan 201 kabupaten/kota.

[Gambas:Video CNN]

"1 juta, hari ini 1 juta sertifikat. Sertifikat sebanyak 1 juta ini jumlah yang sangat besar sekali," ujar Jokowi.

Ia memaparkan penyerahan sertifikat tanah selalu naik sejak 2016 lalu. Rinciannya, pada 2016 sertifikat yang diterbitkan sebanyak 1,1 juta, pada 2017 naik menjadi 5,4 juta, pada 2018 naik menjadi 9,3 juta, pada 2019 menjadi 11,2 juta, dan pada 2020 ditargetkan sebanyak 7 juta sertifikat.

Jokowi bilang mulanya pemerintah menargetkan menerbitkan 10 juta sertifikat pada tahun ini. Namun, ia menurunkan target itu menjadi 7 juta lantaran pandemi covid-19.

"Tapi saya tahu ini ada pandemi, ada hambatan di lapangan maupun di kantor. Oke, saya turunkan dari 10 juta menjadi 7 juta. Saya yakin Insya Allah ini bisa tercapai," pungkas Jokowi.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER