Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.085 per dolar AS pada Rabu (11/11) sore. Posisi ini melemah 28 poin atau 0,2 persen dari Rp14.058 persen pada Selasa (10/11).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.076 per dolar AS atau melemah dari Rp14.015 per dolar AS pada akhir pekan lalu.
Rupiah melemah bersama beberapa mata uang lain di Asia. Ringgit Malaysia melemah 0,26 persen, yen Jepang minus 0,21 persen, dan rupee India minus 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,46 persen, baht Thailand 0,15 persen, dolar Singapura 0,02 persen, peso Filipina 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Mata uang utama negara maju bervariasi. Rubel Rusia menguat 0,41 persen, poundsterling Inggris 0,05 persen, dan dolar Australia 0,03 persen.
Namun, euro Eropa melemah 0,24 persen, franc Swiss minus 0,17 persen, dan dolar Kanada minus 0,08 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah berbalik melemah karena sentimen pengetatan wilayah di beberapa negara. Hal ini untuk merespons penyebaran virus corona atau covid-19 yang kembali meningkat.
"Ini memudarkan (sentimen) pengumuman Pfizer tentang vaksin covid-19 mereka. Investor menyadari masih ada cara untuk melakukan profit taking sebelum vaksin memenuhi semua persyaratan," ujar Ibrahim, Rabu (11/11).
Ia memperkirakan besok rupiah melemah sebesar 15-100 poin ke level Rp14.050-Rp14.120 per dolar AS.
(uli/agt)