Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.170 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (12/11) sore. Posisi ini melemah 85 poin atau 0,6 persen dari Rp14.085 persen pada Rabu (11/11).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.85 per dolar AS atau melemah dari Rp14.076 per dolar AS pada akhir pekan lalu.
Rupiah melemah bersama beberapa mata uang lain di Asia. Rupee India melemah 0,49 persen, peso Filipina minus 0,46 persen, won Korea Selatan minus 0,44 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, dan dolar Singapura minus 0,07 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan baht Thailand menguat 0,09 persen, yen Jepang 0,09 persen, yuan China 0,06 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen. Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang bervariasi.
Dolar Australia minus 0,37 persen, poudsterling Inggris minus 0,33 persen, dan dolar Kanada minus 0,28 persen. Sementara franc Swiss menguat 0,19 persen, euro Eropa 0,08 persen, dan rubel Rusia 0,01 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena belum ada sentimen baru di pasar yang mampu mempertahankan penguatan rupiah.
"Setelah ada kabar vaksin Pfizer, belum ada lagi kabar positif yang menarik pelaku pasar keuangan," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, pasar melihat ada peluang pemulihan ekonomi global kembali tertahan karena negara-negara tertentu masih memperketat penguncian wilayah mereka untuk mencegah penyebaran covid-19.