Utang Luar Negeri Tembus Rp5.764 T pada Kuartal III 2020

Agus Triyono | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 12:26 WIB
BI mencatat utang luar negeri tembus Rp5.764 triliun per akhir kuartal III 2020. Rasio ULN juga naik dari 37,4 persen menjadi 38,1 persen dari PDB.
Utang luar negeri RI tembus Rp5.764 triliun per akhir kuartal III 2020 dan rasionya naik dari 37,4 persen menjadi 38,1 persen dari PDB. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$408,5 miliar pada akhir kuartal III kemarin. Utang tersebut setara dengan Rp5.764,9 triliun (kurs Rp14.112 per dolar AS).

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia tumbuh 3,8 persen secara year on year (yoy) pada akhir triwulan III 2020. Itu menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,1 persen (yoy).

BI merinci, utang tersebut berasal dari beberapa sumber. Pertama, dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$200,2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Kedua, sebesar US$208,4 miliar yang berasal atau dihimpun oleh sektor swasta dan BUMN.

BI menyatakan dari sisi ULN pemerintah, utang tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasalnya, pada akhir kuartal III, ULN pemerintah hanya tercatat US$197,4 miliar atau tumbuh 1,6 persen yoy. Itu menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 2,1 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan ini sejalan dengan penyesuaian portofolio di pasar SBN Indonesia oleh investor asing akibat masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 

Namun demikian, perlambatan ULN tersebut tertahan oleh penerbitan Samurai Bond di pasar keuangan Jepang dan penarikan sebagian komitmen pinjaman dari lembaga multilateral pada triwulan III 2020 yang merupakan bagian dari strategi Pemerintah dalam menjaga portofolio pembiayaan untuk menangani pandemi covid-19 dan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal sama juga terjadi pada ULN sektor swasta. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan III 2020 tercatat 6,0 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 8,4 persen (yoy).

Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta berlanjutnya kontraksi ULN lembaga keuangan (LK). 

Secara keseluruhan BI mencatat ULN Indonesia tetap sehat meskipun rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan III 2020 sebesar 38,1 persen atau sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya yang sebesar 37,4 persen.

Kesehatan tercermin dari pangsa ULN berjangka panjang yang porsinya mencapai 89,1 dari total utang luar negeri.

BI menambahkan dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER