Produktivitas Pertanian RI Menurun Sejak 2011

CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 08:31 WIB
Ekonom menyatakan produktivitas pertanian RI turun sejak 2011. Itu tercermin dari Total Factor Producivity yang pertanian yang tumbuh negatif sejak 2011.
Produktivitas pertanian di dalam negeri menurun sejak 2011. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom Institute For Development of Economic and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengungkapkan produktivitas sektor pertanian di dalam negeri turun sejak 2011 lalu. Ini tercermin dari Total Factor Productivity (TFP) atau konsep pengukuran di sektor pertanian.

Data yang dimilikinya, sejak 2011 angka pertumbuhan TFP sektor pertanian negatif. Detailnya, angka TFP sektor pertanian tercatat negatif 0,36 persen pada periode 2011-2015.

Lalu, sedikit membaik menjadi minus 0,05 persen sejak 2011 hingga sekarang. Sebelumnya, angka TFP sektor pertanian tercatat tumbuh positif 1,71 persen pada periode 2006-2010.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka-angka itu berarti produktivitas pertanian menurun.

"Terkini, negatif TFP jadi sepertinya we have problem dalam konteks mendorong produktivitas pertanian karena penggunaan inovasi lambat kalaupun ada belum banyak terserap dan teraktualisasi," ujarnya dalam diskusi Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi, Senin (30/11).

Menurutnya, penurunan produktivitas sektor pertanian disebabkan oleh pemanfaatan teknologi yang masih rendah. Karenanya, ia mendorong Kementerian Pertanian melakukan inovasi teknologi pertanian guna mendorong kedaulatan pangan.

"Perlu dilakukan perubahan teknologi, biotek modern, pertanian presisi, rantai nilai terintegrasi hulu-hilir, marketplace untuk akses, dan stabilitas harga," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER