Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berbagi tugas dalam pengadaan vaksin corona (Covid-19).
Dalam hal ini, Erick bertanggung jawab dalam pengadaan vaksinasi mandiri. Sementara, Terawan bertanggungjawab dalam pengadaan vaksin program.
Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kepmen ini ditandatangani Terawan pada 3 Desember lalu dan sudah dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes Busroni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi program dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan untuk pelaksanaan vaksinasi mandiri dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara," demikian bunyi poin kelima Kepmen tersebut.
Keputusan Menkes itu juga menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech dan Sinovac Biotech.
"Menetapkan jenis vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd, sebagai jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," tulis keputusan tersebut.
Keputusan juga menyebutkan keenam vaksin tersebut baru bisa digunakan ketika mendapatkan Izin Edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use athorization/ EUA) dari badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebagai informasi, vaksin corona buatan Sinovac telah hadir di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis dari Sinovac. Vaksin yang dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Beijing-Jakarta ini menggunakan kargo khusus.
Dalam keterangan persnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih akan mengusahakan tambahan vaksin covid-19 sebanyak 1,8 juta yang akan didatangkan pada Januari 2021.