Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah pada Senin (7/12) telah menyatakan komitmennya kepada Gavi sebagai salah satu penyedia vaksin covid-19.
Untuk diketahui, Gavi adalah koalisi negara-negara dunia yang berkomitmen menyediakan vaksin covid-19. Negara yang tergabung akan menerima vaksin covid-19 sebanyak 20 persen dari populasi negaranya.
Koalisi yang masih di bawah WHO ini merupakan fasilitator dari pilar akses vaksin covid-19 buatan Covax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bawah kepemimpinan dan koordinasi Kementerian Kesehatan, hari ini pemerintah Indonesia sudah memberikan konfirmasi kepada Gavi sebagai salah satu penyedia vaksin di bawah koordinasi WHO untuk berpartisipasi membuka akses bagi 20 persen dari target populasi Indonesia untuk bisa mendapatkan vaksin dengan harga yang baik," katanya pada video conference, Senin (7/12).
Dia menyebut komitmen tersebut merupakan salah satu cara pemerintah memastikan seluruh rakyat Indonesia dapat mendapatkan akses vaksin covid-19.
Di kesempatan sama, ia juga membeberkan kalau bulan ini akan datang vaksin covid-19 susulan sebanyak 1,8 juta dosis. Jika ditotal dengan vaksin yang tiba lebih dulu pada Minggu (6/12) malam sebanyak 1,2 juta dosis, maka total vaksin yang akan tiba pada pengujung 2020 sebanyak 3 juta dosis.
Selain vaksin jadi, ia bilang RI juga akan menerima bahan baku vaksin covid-19 sebanyak 15 juta dosis yang kemudian akan diolah oleh Bio Farma menjadi 12 juta dosis vaksin. Vaksin olahan ini baru akan tersedia pada awal tahun depan.
Setelahnya, pada Januari 2020, akan tiba tambahan bahan baku vaksin sebanyak 30 juta dosis yang akan diolah menjadi vaksin jadi sebanyak 24 juta dosis. Diperkirakan vaksin baru akan jadi sebulan setelahnya atau pada Februari.
Namun, dia tak merincikan dari mana vaksin-vaksin tersebut berasal.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa program vaksinasi baru dapat dilakukan setelah dilakukan serangkaian kajian ilmiah yang mendalam oleh BPOM.
Sebelum vaksin dapat disuntikkan, ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti 3M atau mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
Selain itu juga praktik 3 T yaitu tracing, testing, dan treatment.
Disclaimer: Hingga saat ini, belum diketahui data keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac. Hal ini berbeda dari Pfizer yang telah mengeluarkan data efikasi yaitu 90 persen efektif, dan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Di Indonesia, uji klinis Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021.
(wel/agt)