Pertamina Targetkan Pembangkit Listrik EBT 10 GW pada 2026

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 16:03 WIB
PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmen untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sesuai target pemerintah.
PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmen untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sesuai target pemerintah. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menargetkan memiliki pembangkit listrik energi bersih dengan kapasitas terpasang 10 ribu megawatt (MW) atau 10 gigawatt (GW) pada 2026.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PPI Ernie D Ginting mengatakan Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi energi bersih dalam mendukung pemerintah mencapai target energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi.

"Untuk mewujudkan target tersebut, perusahaan mengidentifikasi tiga tantangan utama yang perlu dicarikan solusinya bersama-sama seluruh pihak, yaitu komersialisasi, lahan dan pembiayaan investasi," ujar Ernie dalam keterangan resmi, Rabu (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantangan pertama adalah pengembangan geothermal di mana sebagai pengelola Wilayah Kerja Panas Bumi terbesar di Indonesia, perusahaan perlu terus mengupayakan melalui skema Independent Power Producer (IPP).

Kedua, pengembangan PLTS di mana Pertamina juga akan membangun PLTS di area yang memiliki radiasi matahari yang tinggi dan menjalin kemitraan untuk membangun solar cell manufacture.

Menurut Ernie, salah satu isu dalam membangun PLTS adalah persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini penting sehingga rencana membangun solar cell manufacture diharapkan bisa menurunkan harga jual listrik dari PLTS dan meningkatkan TKDN tersebut.

Ketiga, pengembangan biofuel di mana Pertamina juga mendukung pemerintah untuk memproduksi biodiesel, bahkan lebih dari B30 dan menuju B100 melalui green refinery dan CPO processing.

[Gambas:Video CNN]

"Kami juga akan membangun battery manufacturing dengan partnership bersama battery technology provider dan BUMN lain. Kami akan gunakan distribusi Pertamina yang sangat ekstensif ini untuk membangun battery swapping and charging infrastruktur mengingat ke depannya EV akan bertumbuh," kata Ernie.

Pertamina juga mengembangkan DME untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG, yang 70 persen di antaranya berasal dari impor.

"Ini adalah beberapa inisiatif Pertamina untuk mendukung perkembangan EBT dan mencapai target bauran energi Pemerintah," katanya.

(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER