IHSG Diproyeksi Tertekan Kenaikan Kasus Covid-19

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Jumat (11/12), terseret peningkatan kasus corona (covid-19) di dalam negeri dalam beberapa hari terakhir.

Diketahui per Kamis (10/12), kasus positif covid-19 mencapai 598.933 kasus dengan 491.975 di antaranya sembuh dan 18.336 meninggal. Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, kasus harian bertambah sebanyak 6.033 kasus.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut selain memerhatikan penambahan kasus covid-19, investor juga masih akan memantau perkembangan stimulus di Amerika Serikat (AS) dan distribusi vaksin di Indonesia.

"Secara teknikal, pergerakan saat ini masih berpotensi mengalami koreksi dalam jangka pendek," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.

Ia memperkirakan indeks saham bergerak di rentang support 5.856-5.894 dan resistance 5.987-6.042.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai indeks sedang memasuki fase konsolidasi wajar usai mengalami kenaikan pada beberapa waktu sebelumnya.

"Selama IHSG tidak dapat dipertahankan di atas resisten level terdekat, maka peluang koreksi wajar masih terbuka lebar," jelasnya.

Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.821 dan resistance 5.998. Ada pun saham-saham pilihannya, yaitu BBCA, PWON, SMGR, KLBF, INDF, JSMR, dam SMRA.

Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones turun 0,23 persen ke level 29.999, S&P 500 melemah 0,13 persen ke level 3.668, dan Nasdaq Composite menguat 0,54 persen menjadi 12.405.

[Gambas:Video CNN]