Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) akan membantu upaya pemulihan ekonomi Indonesia.
Pasalnya kemitraan ini akan meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dari kedua belah pihak.
"Kami meyakini IEU-CEPA bisa membantu mendorong perekonomian Indonesia lebih cepat, khususnya untuk kembali pulih. IEU-CEPA ini akan meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan PDB, dan perdagangan kedua belah pihak," ujarnya dalam IEU-CEPA Virtual Roadshow to Maluku, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut studi, sebut Vincent, potensi yang dihasilkan dari perjanjian IEU-CEPA bisa mencapai 5 miliar euro per tahunnya antara 2030-2032. Tak hanya itu, ekspor Indonesia diprediksi akan meningkat hingga 18 persen dengan adanya perjanjian ini.
Menurutnya, IEU-CEPA juga dapat menjadi momentum mendiversifikasi perekonomian dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih baik. "Apalagi Uni Eropa pasar ekspor ketiga terbesar Indonesia," imbuhnya.
Vincent menyebutkan saat ini potensi untuk kerja sama antara Indonesia dengan Uni Eropa terbilang besar. Hal ini lantaran dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, masih sangat kecil.
"Kami justru melakukan perdagangan lebih banyak dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam," tutur Vincent.
Di samping perdagangan, potensinya untuk hubungan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa juga belum optimal.
"Kami berharap perjanjian ini kita bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki Indonesia untuk hubungan kerja sama yang lebih baik," ungkapnya.
(hrf/sfr)