Fashion & UMKM Unggulan Dinilai Bisa Mendulang Devisa

BRI | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2020 00:00 WIB
Produk industri fashion dan aksesori Indonesia yang kian kompetitif dinilai memiliki potensi pasar cerah dan menjadi unggulan untuk mendulang devisa.
Foto: Dok. BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

Produk industri kreatif, khususnya fashion dan aksesori Indonesia yang kian kompetitif dinilai memiliki potensi pasar cerah dan menjadi unggulan untuk mendulang devisa. Berkat kreativitas dan inovasi, produk Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan standar internasional.

Pelaku ekonomi kreatif banyak menciptakan keragaman ide, desain, bahan material, hingga kekhasan dalam karya fashion dan aksesori yang tak terlepas dari berbagai program pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan BRI untuk meningkatkan daya saing produk.

Bukti nyata kreativitas, inovasi, dan keuletan anak-anak bangsa dalam menghadirkan karya fashion dan aksesori ditandai dengan semakin banyaknya brand-brand fashion serta aksesori yang muncul. Selain memicu penetrasi pasar domestik, tak sedikit dari mereka yang mengekspor ke luar negeri.

Antusiasme brand fashion dan aksesori untuk merambah pasar ekspor antara lain Brodo (sepatu), Exodos57 (sneaker), The Kilisuci (fashion berbahan dasar kearifan lokal), Selimut Kaki (kerajinan tangan kaos kaki), dan Otrahum (jaket). Selain itu juga ada produk dari Pyo Jewelry, Rupadana Silver, Janedan (tas), dan Rubysh (eco-fashion).

adv bri

Foto: Dok. BRI

Untuk Brodo, brand ini lahir sebagai brand sepatu asli Indonesia, produk yang ditawarkannya memiliki gaya, kualitas yang tinggi dan harga terjangkau. Brodo menggunakan bahan-bahan lokal untuk keseluruhan produknya.

Sementara itu desain yang menonjol dan menarik perhatian yang dipadukan dengan kanvas, kulit, dan tenun Yogyakarta membuat Exodos57 semakin dikenal di Tanah Air. Kreativitas dalam mengeksplorasi sepatu dengan potongan sneaker telah membawa pemilik Exodus57, Gally Rangga meraih kesuksesan.

Kreativitas dan semangat mengusung kearifan lokal juga ditemukan pada produk fashion unik asal Yogyakarta, The Kilisuci. Pendiri The Kilisu, Inin Shilviana Nurul mengatakan dirinya berupaya menjaga dan melestarikan tradisi melalui mereknya. Produk fashion yang dihasilkan, antara lain pakaian pengantin, jas, kemeja, atasan, hasil perpaduan bahan dasar prodo dan surjan, dua jenis kain tradisional khas Jawa.

"Kami berharap pan demi segera selesai. Dengan ikut pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR ini optimis dapat mengembangkan pangsa pasar di luar negeri," ujar Inin yang menjadi debitur BRI sejak 2014.

"Sebelum pandemi, produk The Kilisuci pernah merambah pasar China dan Aljazair. Tahun ini, rencana ekspansi The Kilisuci ke Afrika dan ikut pameran Nigeria menjadi tertunda akibat wabah COVID-19," imbuhnya.

Kejelian dalam membaca tren pasar dan adaptasi terhadap perubahan telah membawa Asrul Tsani mengembangkan brand Otrahum yang memproduksi aneka jaket, kaos, hingga merchandise. Dalam usahanya ia menggunakan bendera CV Ayung Sportindo yang kini mengincar ekspansi pasar ekspor.

"Saya harap bisa terkoneksi dengan buyer dan membuka peluang untuk promosi lagi, meraih pasar ekspor," ungkap Asrul.

Pandemi menjadi tantangan sekaligus pemicu pelaku industri kreatif untuk berbehan dan tetap kreatif menghasilkan karya yang unggul untuk memenuhi standar internasional. Hal ini pula yang dirasakan pemilik Rupadana Silver, I Chandra Putu Ariguna.

"Meski pandemi, kami tetap bekerja memproduksi stok sambil menjajaki pasar ekspor," jelas Chandra Putu.

Rupadana Silver menawarkan aneka aksesori, termasuk pulpen dengan desain cantik khas ukiran perak dari tangan-tangan perajin handal di Celuk, Bali.

Berbagai produk fashion dan aksesori tersebut bisa dilihat secara virtual pada pameran yang dilakukan secara hybrid 1-15 Desember 2020 melalui website www.brilianpreneur.com. Produk yang dihasilkan UMKM tersebut dinilai perlu terus didorong dan didukung untuk berkembang dan memasuki pasar global.

adv bri

Foto: Dok. BRI

Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan BRI terus focus mengedukasi, mendampingi, dan memberdayakan UMKM agar naik kelas dan go international. Menurutnya dari setiap tahapan produk yang disiapkan oleh BRI cukup banyak.

"Dari sisi payment sendiri, BRI sudah terkoneksi dengan semua pelaku payment dan (kini) eranya open banking. Sekarang yang penting adalah edukasi terhadap UMKM," ujar Handayani dalam talkshow BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR bertajuk 'Pentingnya Ekosistem Payment untuk Berjualan'.

Fashion dan aksesori kecantikan menjadi dua kategori produk yang dipamerkan dalam BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020. Selain dekorasi rumah dan kerajinan serta makanan dan minuman. Transaksi BRI UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR 2020 tercatat meningkat signifikan melebihi angka pembelian di event yang sama tahun lalu, dari Rp 1,1 miliar menjadi Rp 3,1 miliar di tahun ini.

Perkembangan hingga 14 Desember 2020, pameran ini telah berhasil memfasilitasi kontrak pembelian barang UMKM senilai total US$ 59 juta dengan melibatkan 99 calon pembeli yang berasal dari 24 negara, antara lain Amerika Serikat, Timur Tengah, Jepang, dan Australia.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER