Investasi Lestari, Muba Harmonisasikan Bisnis dan Lingkungan

Pemkab Musi Banyuasin | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2020 10:59 WIB
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menyebut saat ini pihaknya tengah membuka peluang bagi investor untuk terlibat dalam pembangunan hijau.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menyebut saat ini pihaknya tengah membuka peluang bagi investor untuk terlibat dalam pembangunan hijau. (Foto: Pemkab Musi Banyuasin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bupati Dodi Reza Alex Noerdin menekankan pentingnya Green Growth Governance bagi pemerintah Musi Banyuasin pascakebakaran hutan pada 2015 silam.

Dodi memaparkan, pembangunan hijau itu mengandalkan tiga komoditas unggulan Muba, yakni kelapa sawit, karet, dan gambir. Guna memaksimalkan manfaat yang ada, saat ini Kabupaten Muba tengah membuka peluang bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk terlibat.

Menurut Dodi, banyak hal bisa ditawarkan kepada investor. Mulai dari kebun sawit seluas 12 ribu hektare milik rakyat, kestabilan harga karet yang ditopang oleh pasang lelang dan hilirasisasi karet dengan penggunaan latex sebagai aspal karet, hingga peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkualitas internasional yang memanfaatkan bahan dari limbah gambir dan plepah pinang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggapan investor sangat bagus. Investasi di Muba bukan hanya menguntungkan dari sisi finansial dan kemudahan berusaha, tapi juga ini kesempatan untuk investor berkontribusi pada dampak lingkungan dan sosial yang baik. Kami justru diundang untuk menjelaskan di berbagai forum internasional bahwa konsep Green Growth Governance ini ada di Indonesia," ujar Dodi kala hadir di CNN Indonesia TV.

Plh Direktur Fasilitasi Promosi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Saribua Siahaan menambahkan, perlu ada standar yang ditetapkan Kabupaten Muba agar konsep Green Growth Governance dapat jadi contoh bagi daerah lain, serta memudahkan pemasaran ke investor asing.

"BKPM tentu siap memfasilitasi dan bekerja sama agar pengusaha-pengusaha lokal khususnya dari Musi Banyuasin bisa mendapatkan keuntungan dalam investasi yang ditanamkan di daerahnya," kata Saribua.

Di sisi lain, konsep Green Growth Governance disambut baik oleh kalangan dunia usaha. Dondi Hananto yang mewakili Partner Patamar Capital mengutarakan, saat ini banyak investasi yang tak hanya menanamkan modal, tetapi juga mengukur dampak dari investasi tersebut bagi kepentingan sosial dan lingkungan.

"Terus terang menurut saya ini potensi yang menarik, perlu digali lebih besar lagi karena sudah banyak investor yang tertarik bergerak di bidang lingkungan dan energi terbarukan," ungkap Dondi.

Patamar Capital, investor asal dari Singapura yaitu Mana Impact Investment mengaku tertarik pada peluang penanaman modal yang ditawarkan, khususnya yang berfokus pada sektor agrikultur dan makanan yang ramah lingkungan. Rengkuh Bayu selaku salah satu pendiri Plepah menyebut, selama ini sudah banyak inovasi dilakukan Pemerintah Kabupaten Muba, termasuk bersama usaha binaannya yang berhasil membangun koperasi pengembangan masyarakat.

Peluang Muba menjadi lahan bagi investasi lestari yang dinilai besar, juga ditambahkan oleh Fitrian Ardiansyah yang merupakan Executive Chairman Inisiatif Dagang Hijau. "Yang kita dorong adalah bagaimana perubahan dari pemerintah dan masyarakat ini bisa direspon dengan transformasi pasar. Karena kalau tidak ada transformasi pasar, maka tidak ada investasi yang akan bisa menanamkan modalnya dengan keyakinan," tuturnya.

Dodi Reza menyatakan, Kabupaten Muba dikenal lewat beragam prestasi dalam pengelolaan komoditas dengan semangat pertumbuhan lestari dan hijau. Ia berharap makin banyak investor masuk, khususnya melalui PUKL atau Pusat Unggulan Komoditas Lestari, yakni wadah gotong royong multipihak yang mengembangkan produk unggulan dengan mengusung visi pembangunan lestari Kabupaten Muba.

(rea)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER