Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin bersama Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin berhasil mewujudkan 8.162 sambungan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Sekayu, dan Kecamatan Bayung Lencir.
Sejak lama, Dodi berupaya keras agar masyarakat Muba menjadi prioritas penerima jaringan gas. Hal itu dimungkinkan karena Muba adalah kabupaten penghasil gas terbesar. Dodi berkata, selama ini pihaknya terus meminta kepada Kementerian ESDM agar pemasangan jargas rumah tangga tak hanya difokuskan di kawasan perkotaan.
Ia menuturkan, tiga tahun lalu Muba memasang 6 ribu sambungan jargas rumah tangga di Sekayu untuk pertama kali, seiring keberadaan alokasi jargas rumah tangga Muba dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Muba Rayakan Idul Adha Tanpa Sampah Plastik |
"Kala itu di Kota Sekayu Pak Sekda juga ikut turun masuk ke rumah-rumah penduduk ke desa-desa yang selama ini pakai kompor minyak tanah. Dengan jargas warga tinggal putar kompor dan gas langsung menyala, keluar si api biru," kata Dodi di sela ground breaking pembangunan Jargas Rumah Tangga di Kantor Camat Sungai Lilin.
Dodi menambahkan, sebagai penghasil gas terbesar, Muba juga telah mengaliri gas sampai ke PT Pusri.
"Jadi sudah sangat tepat acara hari ini kita bersyukur perjuangan kita selama 3 tahun maka kota-kota Kecamatan di Muba bagian timur ini mendapatkan jaringan gas rumah tangga. Jelas ini meringankan ekonomi masyarakat. Gas ini lebih murah, lebih bersih dan pasti juga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat untuk energi yang terbarukan," ujar Dodi.
Pimpinan Komisi VII DPR RI Ir H Alex Noerdin SH MM yang membidangi energi membenarkan bahwa Kabupaten Muba adalah penghasil gas terbesar di Indonesia. Ia meminta agar semakin banyak masyarakat Muba dapat menimati jargas tersebut.
"Calon pelanggan terdaftar kurang lebih 50.000. Saya minta silakan tahun depan 50.000 sambungan rumah jargas untuk Musi Banyuasin di 3 Kecamatan dan ditambah 3 Kecamatan yang lain. Tahun depan mungkin belum tercapai 50 ribu. Tapi dengan capaian 48 ribu jadilah 2 ribunya nyusul tahun selanjutnya. Karena dari sinilah asal gas itu, wajar dari sinilah asal minyak bumi itu," ungkap Alex.
![]() |
Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto menyampaikan kegiatan pembangunan jargas dimulai pada tahun 2017 dan berlanjut ke tahun 2020. Untuk wilayah Musi Banyuasin mendapat alokasi 8.162 sambungan rumah tangga yang berada di tiga kecamatan.
"Alhamdulillah kegiatan pembangunan ini sudah berjalan. Pendataan calon sambungan rumah tangga sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Dan hari ini diresmikan di Kecamatan Sungai Lilin yang merupakan salah satu pusat dari jaringan gas tersebut. Diharapkan jaringan gas ini dapat dikembangkan di wilayah yang berbatasan ataupun yang dilintasi oleh jalur gas Bayung lincir, Tunggal Jaya, Sungai Lilin dan Babat Supat dan Kecamatan potensi lainnya," kata Iskandar.
Sementara, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas melalui Kepala Subdit Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementrian ESDM RI Wahyudi Akbari mengatakan program pemerintah sudah dipersiapkan sampai 2024.
"Kita ditargetkan pemerintah membangun komulatif sebesar 4 juta sambungan rumah dengan biaya APBN. Kemudian juga ada anggaran dari pembelian yang kita dorong mulai dari 2022 sampai 2024 ini persiapan untuk pembangunan," katanya.
Dijelaskan, pendataan jaringan berkoordinasi dengan Pemda yang juga mendampingi fase perencanaan dan perizinan, sehingga masyarakat calon penerima pembangunan jargas untuk tahun 2020 ini tercatat ada 10 paket. Wahyudi menyebut mengharapkan dukungan Pemda dan masyarakat agar pembangunan berjalan tepat waktu dan berkelanjutan.
(rea)