Masyarakat menyambut gembira keputusan pemerintah menggratiskan vaksin corona. Mereka mengaku bersedia mengikuti program vaksinasi selama sudah dinyatakan aman.
Aida (53), misalnya mengaku senang atas pemberian vaksin gratis tersebut. Harapannya, ketika semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin, maka penularan covid-19 bisa ditekan. Ujungnya, perekonomian pun kembali berjalan.
"Saya bersedia saja, lebih cepat ekonominya pulih, jualannya cepat laku," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang berprofesi sebagai marketing properti tersebut mengaku jika bisnis propertinya lesu selama pandemi covid-19 ini. Karenanya, jika vaksin virus corona diberikan secara cuma-cuma, ia berharap seluruh masyarakat bisa mengakses vaksin tersebut dan penularan virus corona bisa dihentikan.
"Soalnya, investor wait and see. Duitnya dipendam, terus properti turun karena mereka pada takut ekonomi lesu," ucapnya.
Senada, Heri (42) juga mengucap syukur karena akhirnya vaksin covid-19 diberikan tanpa dipungut biaya. Pasalnya, hal tersebut bisa meringankan beban ekonominya di tengah tekanan pandemi covid-19 ini.
"Kalau gratis, alhamdulillah meringankan ekonomi ya, karena, daripada buat beli obat ini uangnya digunakan untuk yang lain-lain," tuturnya.
Pria yang bekerja di pabrik ini mengaku siap disuntik vaksin selama terbukti aman. Saat ini pekerjaannya mengharuskan bertemu dengan banyak orang sehingga vaksin corona bisa memberikan rasa lebih aman.
"Kalau gratis, sama sama boleh (ikut vaksin)," ujarnya.
Sementara itu, Nur Cholis (31) menilai sudah selayaknya negara menggratiskan vaksin covid-19 kepada masyarakat karena program vaksinasi menurutnya adalah tugas negara. Toh, beberapa negara juga sudah lebih dulu menggratiskan vaksin corona bagi rakyatnya.
"Menurut ku keputusan Jokowi ini agak telat. Ketika banyak respon dari masyarakat karena awalnya vaksin kan tidak gratis, lalu banyak pro kontra, baru setelah Jokowi umumkan gratis. Sekalipun pengumumannya telat, tapi tetap perlu diapresiasi," tuturnya.
Lihat juga:Gratiskan Vaksin Corona, Bisa Kok |
Cholis berharap vaksin covid-19 gratis bukan janji belakang. Ia meminta pemerintah mengawasi dengan seksama implementasinya di lapangan, sehingga bisa dipastikan terdapat oknum nakal yang memungut biaya dari vaksin ini.
"Semoga ini bukan cuma rencana, benar-benar terealisasi tidak cuma manis di depan tapi di lapangannya amburadul, banyak yang tidak gratis," ucapnya.
Ia pun mengaku siap mengikuti program vaksinasi, asalkan vaksin tersebut sudah dibuktikan aman oleh Jokowi sendiri.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk menggratiskan vaksin virus corona untuk masyarakat. Ia pun menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi tahun depan.
"Jadi setelah menerima masukan dari masyarakat, dan setelah kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan vaksin Covid untuk masyarakat gratis," kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan program vaksinasi covid-19 akan menyasar 107 juta penduduk Indonesia untuk menciptakan herd immunity. Jumlah tersebut mewakili 67 persen total penduduk Tanah Air usia 18-59 tahun.
Dari alokasi itu, mayoritas mendapatkan vaksin melalui skema mandiri atau membayar sendiri sebanyak 75 juta orang. Sementara itu, masyarakat yang mendapatkan subsidi vaksin lewat skema program sebanyak 32 juta orang.
(ulf/sfr)