Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai keberhasilan pemerintah menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga di bawah tiga persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dalam waktu tiga tahun bergantung pada kesuksesan pengendalian pandemi.
"Target pemerintah menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun akan ditentukan dengan penekanan dan pengendalian covid-19," ujar La Nyalla dalam keterangannya yang dikutip dari Antara, Rabu (6/1).
Menurut dia, apabila pandemi tak terkendali, pemerintah akan sangat sulit menekan defisit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberhasilan pemerintah mengendalikan kasus covid-19 melalui vaksinasi akan berpengaruh besar dalam pemulihan ekonomi nasional," ujar La Nyalla.
Tak ayal, La Nyalla berharap proses vaksinasi massal berjalan sukses tanpa kendala. Terlebih, vaksinasi corona akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global kepada Indonesia.
Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk bersama-sama menekan laju covid-19, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi massal sebagaimana diatur pemerintah.
"Ketertiban kita dalam mengikuti vaksinasi massal akan berdampak pada pemutusan mata rantai penyebaran covid-19. Vaksinasi massal covid-19 ini juga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global dalam berbagai sektor kepada Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, melalui UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan covid-19, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bisa diperlebar menjadi di atas tiga persen.
Pelebaran itu terjadi karena belanja negara meningkat untuk penanganan corona di saat penerimaan negara anjlok.
Sepanjang periode Januari-November 2020, defisit APBN mencapai Rp 883,7 triliun atau setara 5,6 persen terhadap PDB.