Promosi Dagang, Xi Jinping Tulis Surat ke Eks Bos Starbucks

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2021 16:20 WIB
Presiden China Xi Jinping meminta eks CEO Starbucks Howard Schultz untuk membantu mempromosikan perdagangan antara China dan AS.
Presiden China Xi Jinping meminta eks CEO Starbucks Howard Schultz untuk membantu mempromosikan perdagangan antara China dan AS. (AFP PHOTO / POOL / Lintao Zhang).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China Xi Jinping meminta eks CEO Starbucks Howard Schultz untuk membantu mempromosikan perdagangan antara Washington dan Beijing.

Hal itu disampaikan Xi secara tertulis dalam surat yang merupakan balasan atas pesan Schultz sebelumnya. Isi surat itu diungkap oleh Kantor Berita Xinhua.

Dalam surat tersebut, Xi mendesak konglomerat itu untuk melanjutkan peran aktif dalam mempromosikan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China akan menyediakan ruang yang lebih luas untuk perusahaan dari seluruh dunia, termasuk Starbucks dan perusahaan Amerika lainnya, untuk berkembang di China," tulis Xi dalam suratnya, seperti dilansir AFP dari Kantor Berita Xinhua, Kamis (14/1).

Isi surat tersebut mengemuka saat hubungan antara dua perekonomian terbesar di dunia itu memburuk karena sengketa di sektor perdagangan, teknologi, keamanan, dan hak cipta.

Gerai Starbucks lazim ditemukan di kota-kota China. Tercatat, perusahaan kopi itu telah membuka lebih dari 4.700 gerai sejak 1999.

Schultz mundur dari posisi puncak Starbucks pada 2018. Sebelumnya, Xinhua melaporkan bahwa ia pernah menyampaikan ucapan selamat kepada Xi terkait transisi China ke arah masyarakat yang sejahtera.

[Gambas:Video CNN]

Keduanya juga sempat bertemu di Seattle, AS, saat Xi mengunjungi negeri Paman Sam pada 2015 lalu.

Hubungan antara China dan AS sendiri memanas sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS. Kedua negara bersilang pendapat soal asal pandemi covid-19 hingga sikap China terhadap hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.

Namun demikian, Diplomat China Wang Yi menyatakan kedua negara tengah memulai kembali dialog dan membangun sikap saling percaya jelang pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.

(sfr/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER