Rupiah Lesu ke Rp14.070 Jelang Pelantikan Biden

CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2021 16:09 WIB
Rupiah melemah 0,36 persen ke level Rp14.070 pada Senin (18/1) sore akibat dibayangi aksi tunggi pasar jelang pelantikan Joe Biden jadi presiden AS.
Nilai tukar rupiah melemah 0,36 persen ke level Rp14.070 per dolar AS. Pelemahan dipicu aksi tunggu pasar jelang pelantikan Joe Biden. Ilustrasi. (.Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.070 per dolar AS pada pada Senin (18/1). Posisi ini melemah 0,36 persen dari Rp14.020 persen pada perdagangan sebelumnya.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.080 per dolar AS atau melemah dari Rp14.068 per dolar AS pada Jumat (15/1) lalu.

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang di Asia. Tercatat, dolar Singapura melemah 0,23 persen, rupee India melemah 0,24 persen, baht Thailand melemah 0,14 persen, won Korea Selatan melemah 0,41 persen, ringgit Malaysia melemah 0,33 persen, dan peso Filipina melemah 0,01 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan mayoritas mata uang utama negara maju yang melemah dari dolar AS. Terpantau, franc Swiss melemah 0,07 persen, dolar Australia melemah 0,42 persen, dolar Kanada melemah 0,48 persen, poundsterling Inggris melemah 0,4 persen, dan euro Eropa melemah 0,07 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai rupiah dibayangi aksi tunggu pasar (wait and see) terhadap pelantikan Joe Biden menjadi Presiden AS. Dengan demikian, transaksi di pasar mata uang terbatas.

"(Rupiah melemah) karena dolar AS menguat. Saya cenderung melihat pasar wait and see. Apabila inaugurasi Biden lancar, maka rupiah bisa menguat," ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/1).

[Gambas:Video CNN]

Sementara, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adi Wicaksono mengatakan sentimen Biden belum terlalu mempengaruhi pergerakan mata uang hari ini. Menurutnya, rupiah melemah karena data ekonomi AS pekan lalu cenderung positif, sehingga dolar AS menguat.

"Lalu pernyataan The Fed terkait inflasi masih di bawah 2 persen. Dukungan Jerome Powell untuk pemulihan covid-19 juga mendukung penguatan dolar AS," pungkas Suluh.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER