Kementerian Perdagangan langsung menggelar rapat koordinasi terkait stabilitas harga daging sapi di dalam negeri pada hari ini, Selasa (19/1).
Rapat itu diadakan di tengah rencana mogok jualan dari para pedagang daging sapi di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mulai besok, Rabu (20/1) sampai Jumat (22/1).
Pemberitahuan rapat tertuang dalam surat edaran bernomor 06/PDN/UND/01/2021 yang diterbitkan pada 18 Januari 2021. Surat itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilitas harga daging sapi, dengan ini kami mengundang saudara untuk hadir dalam rapat yang akan diselenggarakan pada Selasa, 19 Januari 2021," tulis surat edaran tersebut, seperti yang diterima CNNIndonesia.com.
Rapat diadakan di Situation Room Kemendag yang terletak di Gedung Utama Lantai 6. Rencananya, rapat digelar mulai pukul 12.30 WIB.
Rencananya, rapat akan dipimpin oleh Syailendra. Namun, surat itu ditembuskan ke Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.
Dalam rapat itu, Syailendra turut mengundang Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Oke Nurwan.
Selain itu, juga mengundang Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Ketua Dewan Perwakilan Daerah APDI DKI Jakarta, dan Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo).
Sebelumnya, para pedagang daging sapi yang tergabung dalam APDI DKI Jakarta berencana mogok jualan mulai besok hingga tiga hari ke depan. Aksi ini merupakan protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar.
Ketua DPP APDI Asnawi mengatakan harga daging sapi tembus kisaran Rp130 ribu per kilogram (kg) pada saat ini. Sayangnya, harga daging sapi yang tinggi tak sejalan dengan keuntungan yang didapat pedagang.
Alih-alih untung, pedagang justru merugi karena minat membeli daging sapi berkurang saat harga terlalu tinggi.
"Ada kenaikan harga yang sangat tinggi, yang tidak sesuai logika akal sehat, yang sebenarnya sangat-sangat tidak mungkin untuk pedagang menaikkan harga sampai Rp130 ribu per kg di tengah kondisi ekonomi seperti ini," ucap Asnawi.
Asnawi mengatakan harga daging sapi di tingkat pedagang eceran naik sampai Rp130 ribu per kg karena harga beli dari distributor meningkat sekitar Rp10 ribu sampai Rp12 ribu per kg dari harga terakhir Rp115 ribu per kg.
Artinya, harga pembelian kini berada di kisaran Rp125 ribu sampai Rp127 ribu per kg di tingkat distributor ke eceran.
"Dengan HPP sudah Rp127 ribu, ya seharusnya pedagang jual mulai Rp130 ribu per kg, bahkan lebih sedikit," katanya.