Perusahaan cokelat mewah Godiva menutup atau menjual semua tokonya di Amerika Serikat. Sebanyak 128 toko yang tersebar di AS akan segera tutup pada akhir Maret.
Dikutip dari CNN Business, Godiva akan tetap membuka tokonya di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan China. Perusahaan tidak mengungkapkan berapa banyak karyawan yang akan dipecat karena penutupan tersebut.
Kurang dari dua tahun lalu, Godiva sedang merencanakan ekspansi besar-besaran dengan masuk ke bisnis kafe. Chocolatier asal Belgia tersebut membuka kafe pertamanya di New York, AS pada April 2019 dan mengumumkan rencananya untuk membuka 10 kafe lagi di New York dan lebih dari 400 di seluruh Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tersebut merupakan bagian dari rencana untuk membuka 2.000 kafe baru di seluruh dunia.
Tapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil. Godiva sangat bergantung pada lalu lintas mal, yang telah anjlok bahkan sebelum pandemi. Penjualan cokelat sebagian besar didorong oleh pembelian dan pembelian online melalui toko grosir, klub, dan mitra ritel Godiva.
Perubahan ini terjadi pada saat corona telah menghantam lusinan bisnis yang berkinerja buruk.