Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas tengah bersiap menyelenggarakan Mandiri Investment Forum (MIF) 2021 pada 1 Februari hingga 5 Februari 2021. Bertema Reform after the Storm, forum investasi terbesar di Indonesia itu diharapkan membantu para investor dalam menyusun strategi investasi untuk tahun ini.
Direktur PT Mandiri Sekuritas Silva Halim menyatakan, MIF dapat menjadi tempat bertukar pikiran serta dialektika antara stakeholders, baik dari sisi pemerintah maupun investor untuk memaksimalkan kebijakan-kebijakan yang harus ditempuh guna meningkatkan investasi di jangka menengah. Dengan demikian, Indonesia dapat terhindar dari middle income trap di tahun 2045.
Saat ini, perekonomian dalam negeri mulai memasuki recovery cycle. Silva mengatakan, di tengah kondisi krisis ini realisasi investasi tetap mengalami peningkatan. Investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI) yang naik 1,6 persen pada 2020 menjadi pertumbuhan positif pertama sejak 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan ini didorong oleh FDI di secondary sector, terutama investasi di base metal sector yang merupakan dampak positif dari kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi di sektor berbasis komoditas," kata Silva.
Pada saat bersamaan, investasi langsung domestik atau domestic direct investment (DDI) bertumbuh stabil di angka 7 persen. Peningkatan investasi FDI dan DDI itu menggambarkan tingkat kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia di jangka menengah.
Silva memperkirakan, tren ini akan terus berlanjut di 2021, didukung perubahan struktural dari sisi domestik dan global. Untuk perubahan struktural dari faktor domestik, ada Omnibus Law yang diharapkan dapat menyelesaikan hambatan-hambatan investasi dasar seperti perizinan dan tenaga kerja.
"Pada intinya, reformasi struktural ini adalah bagian penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografinya, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah," katanya.
Sementara dari sisi global, salah satu silver lining adalah prediksi terjadinya diversifikasi investasi langsung pada global supply chain. Silva menilai momentum reformasi struktural Indonesia ini tepat dengan momen perubahan struktural dari sisi investasi global.
"Tentu, kombinasi perubahan struktural dari sisi domestik dan global ini harus dimanfaatkan untuk menarik peluang investasi sebesar mungkin karena Indonesia akan berkompetisi dengan negara lain," ungkap Silva.
MIF 2021 akan dihadiri oleh lebih dari 14 ribu peserta dari dalam dan luar negeri. Di hari pertama, diagendakan site visit virtual ke perusahaan-perusahaan teknologi serta perusahaan perbankan untuk melihat perkembangan segmen UMKM, dilanjutkan dengan Macro Day sebagai perhelatan utama MIF pada 3 Februari 2021 yang akan mempertemukan para investor dengan narasumber dari pemerintahan dan para pelaku industri.
Selanjutnya adalah Morning Talk with Chairman of BKPM, Bahlil Lahadalia dan Investment Clinic yang dipandu oleh tim BKPM. Rangkaian MIF 2021 ditutup dengan Corporate Days pada 4-5 Februari 2021 yang juga akan mempertemukan investors Mandiri Sekuritas dengan para emiten.
(rea)