Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terdapat 27 perusahaan sedang dalam proses evaluasi pencatatan saham di bursa atau melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Angka ini berdasarkan catatan bursa per 4 Februari 2021.
"Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN, anak usaha atau cucu masuk ke pipeline," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya dalam keterangannya, dikutip Kamis (4/2).
Mayoritas perusahaan yang sedang dalam proses evaluasi bergerak di sektor bahan dasar. Jumlahnya empat perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, dua perusahaan di sektor industri, tiga perusahaan di sektor consumer non-cyclicals, enam perusahaan di sektor consumer cyclicals, tiga perusahaan di sektor properti dan real estate, serta tiga perusahaan di sektor teknologi.
Kemudian, dua perusahaan di sektor infrastruktur, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, satu perusahaan energi, dan dua perusahaan yang sektornya masih dalam proses evaluasi.
Nyoman tak merinci lebih lanjut apakah anak usaha BUMN masuk dalam 27 perusahaan yang sedang dievaluasi. Namun, sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom bernama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan IPO.
"Ke depan ada berbagai klaster yang IPO, strategic partner, dari PT Pertamina (Persero), Telkom, Mitratel IPO," ujar Tiko.
Meski begitu, tak menjelaskan rinci kapan tepatnya Mitratel akan melantai di bursa saham. Hal yang pasti, ia bilang BUMN kini cukup terbuka dengan berbagai skema pendanaan, mulai dari kerja sama dengan asing, swasta, dan IPO.
Lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan anak usahanya akan IPO pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini. Namun, ia tak menjelaskan lebih detail mengenai anak usaha mana yang akan dilepas ke lantai bursa.
"Pada kuartal III atau kuartal IV (2021), kami akan IPO salah satu unit bisnis kami, sehingga bisa meningkatkan transparansi unit usaha Pertamina ke depan," kata Nicke.