Pemerintah Bentuk Satgas Vaksinasi, Sri Mulyani Ambil Bagian

CNN Indonesia
Senin, 08 Feb 2021 18:55 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah membentuk satgas vaksinasi covid-19. Dalam satgas itu, Menkeu Sri Mulyani disebut ambil bagian.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah membentuk satgas vaksinasi covid-19. Dalam satgas itu, Menkeu Sri Mulyani disebut ambil bagian. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) program vaksinasi covid-19. Tujuannya, agar program vaksinasi corona ini berjalan dengan cepat serta tepat sasaran.

Erick tidak merincikan anggota satgas program vaksinasi tersebut, serta perbedaan tugas dan fungsinya dengan satgas penanganan covid-19. Namun, ia menuturkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengambil bagian dari satgas vaksinasi tersebut.

"Alhamdulillah kemarin sudah diputuskan, nanti Bu Menkeu sebagai satgasnya, karena memang kami harapkan program satu data vaksinasi ini ke depan bisa berkelanjutan, untuk menjaga program-program pemerintah tidak salah sasaran," ujarnya dalam acara Konvensi Nasional Media Massa Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Senin (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menuturkan pemerintah akan mendorong pengembangan vaksin Merah Putih serta produksinya. Pasalnya, ia mengaku pemerintah sangat terbebani dengan pengadaan vaksin covid-19, di mana pemerintah memesan vaksin covid-19 jadi, maupun bahan baku dari luar negeri.

Sementara ini pemerintah masih menggunakan vaksin buatan Sinovac, China, untuk keperluan program vaksinasi di Indonesia.

"Vaksin merah-putih ini yang kami sudah kerja sama dengan 7 lembaga, kami bisa percepat atau kami bisa dukung agar ini menjadi tidak ketergantungan. Karena, tentu dengan pengadaan vaksin sekarang yang cukup mahal, ya pemerintah sangat terbebani," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menuturkan belum ada keputusan hukum mengenai pembentukan satgas vaksinasi tersebut, maupun penunjukan Sri Mulyani sebagai bagian dari satgas tersebut.

"Belum ada peraturan presiden atau keputusan soal ini," katanya.

Sebelumnya, Erick mengungkapkan sudah ada tanda-tanda penemuan bibit atau seed vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada akhir tahun. Saat ini, vaksin merah putih masih dalam tahap riset dan pengembangan (R&D) oleh 7 instansi.

Ia menuturkan apabila seed vaksin Merah Putih tersebut bisa diserahkan kepada PT Bio Farma pada akhir tahun ini, maka uji klinis bisa dimulai pada kuartal I 2022.

Selanjutnya, uji klinis tahap akhir ditargetkan selesai pada kuartal III 2022. Dengan demikian, Indonesia sudah bisa memproduksi vaksin covid-19 temuan anak bangsa pada akhir 2022 mendatang.

"Sehingga, di kuartal IV 2022, kita sudah mempunyai vaksin Merah Putih sendiri," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER