Hitungan BKPM, Investasi Masuk ke KIT Batang Rp145 Triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim sudah ada tiga perusahaan besar yang akan masuk ber-investasi di Grand Batang City Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Tiga perusahaan itu, yaitu LG Energy Solution, KCC Glass, dan Wavin.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan hitung-hitungan sejauh ini nilai investasi yang akan masuk di KIT Batang sekitar Rp145 triliun-Rp146 triliun.
LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium bersama dengan Indonesia Battery Holding yang merupakan gabungan dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Nilai investasi LG dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp142 triliun. Rencananya, LG dan konsorsium tersebut bergerak di industri baterai listrik terintegrasi.
"Smelter nikel berlokasi di Maluku Utara, sedangkan di KIT Batang akan menjadi tempat untuk recycle, cathode, dan precursor," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (17/2).
Selain itu, ada pula pabrik kaca otomotif dengan nilai investasi Rp3 triliun sampai Rp4 triliun. Namun, Bahlil enggan menyebut lebih detail terkait jenis investasi perusahaan di KIT Batang.
"Selain itu, juga ada dari Amerika, pabrik Alpan Lighting LED, dan Wavin pipa dari Belanda. Ada beberapa lah, saya sampaikan yang pasti-pasti aja dulu," terang dia.
Sementara, ia menyatakan KIT Batang akan dibangun di lahan seluas 4.300 hektare (ha). Pembangunan akan dibagi menjadi tiga fase, di mana fase pertama dibangun di lahan seluas 450 ha dan ditargetkan selesai tahun ini.
Pembangunan untuk infrastruktur dasar, kata Bahlil, diperkirakan selesai pada Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City nantinya siap menerima penyewa (tenant) yang akan masuk berinvestasi.
Bahlil mengatakan KIT Batang merupakan lokasi khusus yang disiapkan pemerintah untuk investor dari dalam dan luar negeri. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing investasi di Indonesia.
Ia menyebutkan beberapa keuntungan yang didapatkan investor bila menyewa lahan di KIT Batang, yakni biaya sewa lahan gratis selama lima tahun pertama dan biaya dalam mengurus izin investasi murah. BKPM juga akan membantu proses perizinan operasional maupun izin usaha terkait lainnya, baik di tingkat pusat dan daerah.
"Kami bekerja sama dan menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Bupati (Batang) Bapak Wihaji. Dukungan beliau bukan main besarnya. Kami yakin investor yang ke sini (Batang) akan merasa nyaman dan aman atas investasinya," pungkas Bahlil.