Pembebasan lahan proyek kilang minyak dan petrokimia New Grass Root Refinery (NGRR) PT Pertamina (Persero) di Tuban, Jawa Timur, membuat petani kaya raya mendadak. Mereka mendapat keuntungan besar setelah menjual tanah mereka ke BUMN migas tersebut.
Hal ini diketahui dari viralnya video warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang berbondong-bondong membeli mobil mewah pada Minggu (14/2).
Gianto, Kepala Desa Sumurgeneng mengatakan terdapat 225 warga yang menerima pembayaran atas pembebasan lahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas petani melepas tanahnya sekitar Rp600 ribu-Rp800 ribu per meter, di mana transaksi penjualan tanah tertinggi mencapai Rp25 miliar.
Diketahui, pembangunan kilang di Tuban membutuhkan pembebasan lahan hingga 841 hektare (ha). Proyek ini sebelumnya sempat masuk dalam daftar Rp708 triliun investasi yang mangkrak karena terkendala pembebasan lahan.
Nilai proyek kilang di Tuban sendiri mencapai Rp211,9 triliun. Kilang ini merupakan proyek dari usaha patungan antara Pertamina dan perusahaan migas asal Rusia bernama Rosneft.
Pada 2017, kedua perusahaan membentuk PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55 persen (Pertamina) dan 45 persen (Rosneft).
Proyek ini sebelumnya juga masuk dalam daftar proyek infrastruktur prioritas di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada rapat terbatas (ratas) yang dilakukan 18 April 2019 lalu, Jokowi memberikan arahan agar anak buahnya memberikan fasilitas pajak kepada investor di sektor petrokimia.
Lalu, pada 2020 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia turun langsung menangani pembebasan lahan proyek kilang di Tuban. Ia menggandeng pemerintah setempat untuk mempercepat proses pembebasan lahan.
Kilang Tuban diprediksi memberi tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG, dan petrokimia di dalam negeri.
Selain itu, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi memperkirakan proyek tersebut juga diproyeksi dapat menyerap tenaga kerja hingga 20 ribu orang saat proses konstruksi dan 2.500 pekerja saat beroperasi.