Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam anjlok Rp13 ribu menjadi Rp922 ribu per gram pada Rabu (17/2) dibanding perdagangan Selasa (16/2) yang di Rp935 ribu per gram.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai penurunan harga emas dipicu optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi. Kondisi itu memicu pelaku pasar memindahkan dananya ke aset berisiko yang memberikan imbal hasil (yield) lebih tinggi.
Di Amerika Serikat (AS) misalnya, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menembus 1,32 persen pada perdagangan kemarin dan ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2020. Ini membuat pelaku pasar memilih memindahkan asetnya ke obligasi dari save haven, maka tak heran jika harga emas tertekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, dia menyarankan untuk tak buru-buru membeli emas saat ini karena prospek pemulihan ekonomi akhir-akhir ini mulai menggeliat dan berpotensi membuat harga emas emas tertekan lagi. Ia menilai lebih tepat untuk melakukan aksi tunggu (wait and see).
Apalagi, pasar masih menunggu rilis ekonomi seperti data penjualan ritel AS. Data rencananya dirilis malam ini.
"Kalau data ini lebih bagus dari ekspektasi maka akan memberikan tekanan ke emas," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/2).
Ariston menyebut untuk investasi jangka panjang, emas Antam lebih tepat dibeli di bawah Rp900 ribu per gram. Melihat pergerakan emas tahun lalu sebelum pandemi, ia mengatakan harga berpotensi kembali turun ke harga pre-covid.
Segendang sepenarian, Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkap saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli emas, walau dari segi harga sudah mendekati level terendah dalam kurun waktu enam bulan.
Pasalnya, dia melihat masih ada potensi koreksi yang lebih besar di masa mendatang.
Ibrahim mencontohkan kondisi harga emas saat memecahkan rekor harga tertinggi pada 2010 lalu. Saat itu, emas menembus level US$1.950 per troy ons dan ketika 2012 akhirnya menyentuh level terendah hingga US$1.150 per troy ons.
Dengan kondisi itu, dia melihat emas saat ini belum mencapai harga terendah. Namun, menurutnya jika masyarakat mau membeli emas, tidak ada salahnya.
Lihat juga:Cara Aman Beli Emas Secara Online |
"Masih ada potensi penurunan, jadi pelaku pasar harus berhati-hati. Kemungkinan level terendahnya ada di kisaran US$1.600 per troy ons," ujarnya.
Dia pun mengungkap harga emas akan cenderung bergerak fluktuatif karena ketidakpastian pasar. Sebagian besar pelaku pasar mulai kembali ke saham dan obligasi karena perekonomian di sejumlah negara mulai terangkat usai vaksinasi dilaksanakan.
"Fluktuatif di logam mulia itu wajar. Ekonomi membaik investor balik ke obligasi dan saham. Jadi emas mulai ditinggalkan dan membuat harga naik turun tidak pasti," tegasnya.
Seperti diketahui, harga emas Antam anjlok ke level Rp922 ribu per gram hari ini atau turun Rp13 ribu dari perdagangan sebelumnya.
Lihat juga:Cara Investasi Emas Online Saat Harga Turun |
Jika melihat grafik harga emas Antam, harga emas hari ini merupakan yang terendah dalam enam bulan terakhir.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX terkoreksi 0,49 persen ke level US$1.790 per troy ons. Lalu, harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,22 persen ke US$1.790,54 per troy ons pada pagi ini.
(wel/agt)