Bekerja di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) memang tidak mudah. Ester Indah Putri yang berprofesi sebagai pemasar mikro atau Mantri BRI merasakan sendiri kenyataan itu.
Indah adalah mantri perempuan pertama yang bertugas di Pulau Rupat, salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Provinsi Riau, yakni di Selat Malaka. Ia menjadi Mantri BRI sejak akhir 2019 lalu, setelah sebelumnya menjabat sebagai frontliner.
Berperan sebagai ujung tombak penyaluran program-program pemerintah, Indah mengaku kebahagiaan masyarakat dan nasabah menjadi sumber motivasi. Ia senang, bila kehadirannya dapat membantu warga menambah pendapatan, terlebih di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah saya di masa corona ini, saat harga-harga sudah turun, penghasilan anjlok, dapat nasabah mengajukan pinjaman Rp40 juta. Karena saya percaya dan melihat agunan nasabah ini memadai, saya berikan pinjaman. Besoknya, saya ke rumahnya melihat nasabah tersebut langsung membuka warung dan beli perlengkapan usaha barunya. Saya langsung membatin, ternyata saya dapat membukakan rejeki untuk masyarakat dengan memberi pinjaman ke nasabah. Senang sekali," ungkap Indah.
Bermodal satu sepeda motor, setiap hari Indah berkeliling Pulau Rupat. Ia mencari calon nasabah dan pelaku UMKM yang membutuhkan layanan keuangan, serta menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam sehari, secara pribadi Indah menargetkan bertemu dengan minimal enam calon nasabah, ditambah keharusan menjaga hubungan dengan nasabah-nasabah lama.
Awalnya, Indah pun merasa takut dan waswas menjalani tugasnya. Lokasi bekerjanya saat ini diakui amat berbeda dengan yang terdahulu. Selain tak sedikit lokasi yang jarang penduduk, infrastruktur Pulau Rupat juga banyak yang belum layak. Namun keramahan warga dan keinginan membantu UMKM setempat membuat Indah berani mengikis ketakutan.
"Sukanya di sini nasabahnya rata-rata ramah, gampang akrab. Dukanya, kami kan kalau setiap minggu pulang ke Dumai, berangkat Jumat sore, kembali lagi Minggu malam naik kapal RoRo. Ini dukanya, apalagi musim hujan, di sini jalan belum aspal semua. Lumayan pegal punggung jadinya karena di motor terus selama 1,5 jam dari pelabuhan ke lokasi kos, namun saya merasa sangat bersyukur, di masa pandemi ini saya masih bekerja di BRI dan hak saya sebagai pekerja tidak dikurangi sedikit pun," tutur Indah.
![]() |
Kehadiran Indah dan puluhan ribu Mantri BRI lain di seluruh penjuru negeri dinilai penting bagi perekonomian Indonesia. Terlebih, masih banyak masyarakat dan pelaku UMKM kesulitan mengakses layanan keuangan formal.
"Saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat di sini, karena dengan layanan keuangan, pinjaman modal dari BRI ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan perekonomian, utamanya di daerah-daerah terluar Indonesia," kata Indah.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, Mantri BRI merupakan tulang punggung perusahaan dalam upaya memberi layanan keuangan di segmen mikro. Pihaknya pun selalu memperhatikan dan tak segan memberi apresiasi kepada para mantri.
"Bagi BRI, tak ada prestasi yang bisa kami raih tanpa kehadiran mantri. Mereka lah sosok terdepan yang turut menjaga berputarnya roda perekonomian UMKM. Karena itu, setiap masukan dan kebutuhan mantri pasti kami dengar dan perhatikan," ujar Supari.
(rea)