Pekerja Swasta Tak Sabar Ikut Vaksinasi Mandiri
Pekerja menyambut baik aturan vaksinasi mandiri atau gotong royong yang baru saja dirilis pemerintah. Mereka mengaku akan ikut vaksinasi gotong royong jika perusahaan tempat mereka bekerja memfasilitasi hal tersebut.
Salah satunya Farah Maulida. Karyawan swasta yang bekerja di sektor periklanan ini akan ikut mendaftar bila perusahaan menawarkan vaksinasi covid-19 kepada pekerjanya.
"Ikut saja, karena ini sudah darurat dan kata para ahli vaksin ini harus disegerakan ya saya percaya, karena ahli yang berbicara," ungkap Farah kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/2).
Namun, ia meminta pihak perusahaan juga harus transparan terkait konsekuensi dari vaksinasi gotong royong ini. Misalnya, apakah akan berpengaruh terhadap gaji karyawannya.
"Iya konsekuensi finansial, atau ada asuransi yang dipotong dan lain-lain," imbuh Farah.
Senada, karyawan swasta lainnya bernama Putri mengaku tak sabar untuk mendapatkan fasilitas vaksinasi gotong royong. Ia merasa senang akhirnya pemerintah merilis aturan terkait vaksin mandiri.
"Lega kalau beneran ada vaksin untuk pekerja karena sempat dengar kalau vaksin untuk swasta, tapi tergantung perusahaan. Nah, kalau ada aturan pemerintah ya bagus dan saya mau ikut. Mau ikut langsung karena memang sudah mau divaksin," ucap Putri.
Karyawan yang bekerja di sektor ritel ini menyatakan sempat diminta untuk mengisi kuesioner oleh kantornya terkait vaksinasi covid-19. Namun, sejauh ini manajemen tempatnya bekerja belum menawarkan untuk pendaftaran vaksin covid-19.
"Kuesioner minta pendapat apakah butuh dapat fasilitas vaksin dan apakah karyawan mau kalau harus patungan sama kantor untuk bayar vaksin ini, tapi terakhir belum ada info lagi," ujar Putri.
Dengan aturan ini, Putri berharap bisa mendapatkan fasilitas vaksinasi covid-19 gratis dari perusahaannya. Ia percaya vaksinasi gotong royong dapat mempercepat proses vaksinasi dan menurunkan angka penularan covid-19.
Di sisi lain, Aji Ananda Putra mengaku masih akan melihat dulu jenis vaksin apa yang akan digunakan perusahaan tempatnya bekerja. Setelah itu, ia baru memutuskan apakah akan ikut vaksinasi gotong royong atau tidak.
"Karyawan juga harus diberikan pilihan minimal untuk jenis vaksin yang akan diberikan," kata Aji.
Pekerja swasta di sektor telekomunikasi ini berpendapat vaksinasi covid-19 secara gotong royong akan berpengaruh positif terhadap pendistribusian vaksin kepada ratusan juta penduduk di Indonesia. Sebab, karyawan tak perlu menunggu jatah dari pemerintah.
Namun, Aji mengaku belum mendapatkan informasi mengenai vaksin gotong royong dari tempatnya bekerja. Manajemen sejauh ini belum mengumumkan apakah akan menyelenggarakan vaksinasi gotong royong atau tidak.
Diketahui, pemerintah resmi mengizinkan vaksinasi covid-19 lewat jalur mandiri. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan atau karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum atau badan usaha.
Artinya, seluruh pekerja yang ikut dalam program vaksinasi gotong royong tak dipungut biaya alias gratis.