Luhut Bahas Kerja Sama Energi Bersih dengan Utusan AS

CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2021 13:53 WIB
Menko Luhut dan Utusan Khusus Presiden AS John Kerry sepakat bahwa tak boleh ada waktu yang terbuang dalam perang melawan perubahan iklim. (maritim.go.id).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membahas kerja sama dalam ekonomi energi bersih bersama utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) John Kerry. Pembahasan dilakukan lewat video conference.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan Luhut dan Kerry juga membahas soal perubahan iklim. Selain itu, keduanya turut membicarakan Nationally Determined Contributions (NDC) dan upaya penanganan covid-19.

"Keduanya membahas kerja sama dalam mengatasi tantangan perubahan iklim, antara lain dengan membangun kesadaran perubahan iklim sebelum COP 26, kemitraan untuk meningkatkan ambisi global, serta kerja sama dalam ekonomi energi bersih," ungkap Jodi dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).

Dalam pertemuan virtual itu, Luhut dan Kerry sepakat bahwa tak boleh ada waktu yang terbuang dalam perang melawan perubahan iklim. Untuk itu, Indonesia dan AS harus mulai mengembangkan rencana kerja sama bilateral untuk meningkatkan skala dan cakupan ambisi iklim.

"Menko Luhut menegaskan kembali bahwa Indonesia senang sekali untuk menjadikan AS sebagai mitra yang kuat dalam aksi iklim," imbuh Jodi.

Jodi menyatakan Luhut bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi siap bekerja sama dengan utusan khusus Presiden AS untuk memperkuat hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 22 April 2021 mendatang.

Sebagai informasi, Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) akan melaporkan penilaian terbaru tentang krisis iklim dalam waktu dekat. Oleh karena itu, semua negara besar diharapkan dapat meningkatkan ambisi iklimnya.

"Terkait ini AS akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat kepala negara pada 22 April 2021. Pertemuan ini diharapkan akan memperkuat komitmen pengurangan karbon berdasarkan perjanjian Paris," pungkas Jodi.



(aud/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK