Dana Kartu Prakerja Rp14 T Sudah Ditransfer ke Peserta

CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2021 18:21 WIB
PMO Kartu Prakerja mengklaim sudah mentransfer insentif sekitar Rp14 triliun kepada peserta gelombang 1 hingga 11.
PMO Kartu Prakerja mengklaim sudah mentransfer insentif sekitar Rp14 triliun kepada peserta gelombang 1 hingga 11. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengungkapkan sudah melakukan transfer insentif kurang lebih Rp14 triliun kepada peserta hingga hari ini.Dana insentif itu diberikan kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan Kartu Prakerja pada gelombang 1 hingga 11.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P Purbasari mengatakan jumlah peserta yang lolos pada gelombang tersebut sebanyak 5.978.619 orang.

Namun, dari jumlah tersebut, 478.619 orang di antaranya dicabut kepesertaannya karena tidak menggunakan insentif pelatihan yang dikirim akun peserta dalam waktu 30 hari pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, total peserta yang efektif memanfaatkan insentif pelatihan sebanyak 5,5 juta orang. Namun, peserta yang menyelesaikan pelatihan serta berhak mendapatkan insentif hanya 5,3 juta orang.

"Yang menyelesaikan pelatihan pertama sehingga kemudian mereka berhak dapat insentif 5,3 juta orang jadi 97 persen mereka menyelesaikan pelatihan dan terima insentif. Total nilainya, silahkan dihitung kalau tidak salah kami sampai hari ini hampir Rp14 triliun menyalurkan insentif Rp600 ribu kali empat," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (26/2).

Denni memastikan uang yang tidak disalurkan kepada peserta gugur itu kembali ke kas negara.

Ia mengatakan Kartu Prakerja gelombang 11 terselenggara menggunakan jatah peserta yang gugur lantaran tidak memanfaatkan insentif pelatihan selama 30 hari pertama.

Ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.

"Kalau tidak disalurkan, itu kembali semua ke negara tidak ada Rp1 pun nggantung di PMO karena sudah menggunakan teknologi end to end tercatat," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi Kartu Prakerja Hengki Sihombing menyatakan belum seluruh peserta menerima dana insentif tersebut. Meskipun, yang bersangkutan telah menyelesaikan pelatihan serta memberikan rating ulasan atas pelatihannya.

"Kalau dibilang ada yang belum dapat dari 5,6 juta yang susah beli pelatihan itu pasti ada, ada yang sampai saat ini laporannya sudah kami terima tapi belum bisa kami transfer," terang dia.

Alasannya, peserta tersebut belum menautkan nomor rekening atau akun e-walletnya. Dengan demikian, PMO tidak bisa mengirim uang insentif tersebut.

Ia menduga hal tersebut terjadi lantaran peserta mendaftar menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) orang lain. Dengan demikian, ketika peserta hendak menautkan rekeningnya dan e-walletnya, namun nomor NIK tidak sesuai dengan yang terdaftar di Kartu Prakerja.

"Ini hipotesa saya, kenapa? Karena seharusnya kalau dia sudah menyelesaikan pelatihan, sudah memberikan rating ulasan, dan ingin dapat insentif, harusnya tugas terakhir dia hanya memberitahu PMO transfer ke seni. Ada fitur tautkan e-wallet kenapa tidak berhasil tautkan, berarti solusi NIK yang di e-wallet atau rekening tidak matching dengan yang ada di Kartu Prakerja," paparnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER