Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogya-Solo. Kereta ini diklaim lebih cepat 10 menit dibandingkan dengan Prambanan Ekspress (Prameks).
"Dengan mengucap Bismillah hari ini saya resmikan operasi kereta listrik lintas Yogya-Solo," ucap Jokowi, Senin (1/3).
Jokowi menjelaskan KRL Yogya-Solo merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan. Biaya operasional KRL tersebut terbilang lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebuah efisiensi yang sangat bagus sekali. Saya kira moda transportasi ke depan harus semuanya mengarah kepada transportasi yang ramah lingkungan," tutur Jokowi.
Ia berharap KRL Yogya-Solo bisa meningkatkan kembali sektor pariwisata di kawasan setempat. Dengan demikian, hal itu bisa mendorong pemulihan ekonomi di Yogya dan Solo.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri menyatakan KRL Yogya-Solo mulai berbayar pada Rabu (10/2). Operasi itu dilakukan seiring pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021 mulai Rabu pukul 00.00 WIB ini.
Gapeka tersebut salah satunya mengatur soal pengoperasian KRL Yogyakarta-Solo.
Zulfikri menjelaskan penyusunan Gapeka 2021 telah disesuaikan dengan perkembangan ketersediaan dan permintaan masyarakat dalam menggunakan kereta api sepanjang 2020, atau selama pandemi covid-19.
Salah satu aspek dasar dalam penyusunan Gapeka 2021 yakni hasil pembangunan prasarana perkeretaapian seperti jalur ganda, peningkatan jalur, serta elektrifikasi jalur yang berimbas pada penambahan batas maksimal kecepatan kereta api.