Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan membebas-tugaskan sementara Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura berinisial AS. Keputusan tersebut sebagai buntut video viral yang menayangkan oknum staf DJBC Jayapura melakukan kekerasan fisik dengan menyikut perut anak buahnya.
"Dalam rangka kelancaran pemeriksaan, terhadap Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura akan dilakukan pembebasan sementara dari jabatan," ujar Direktur Kepabean Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea Cukai Syarif Hidayat dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/3).
Ia menuturkan kantor pusat DJBC telah memanggil yang bersangkutan untuk keperluan investigasi lewat surat panggilan Sabtu (27/2). Selanjutnya, proses investigasi dimulai pada Senin (1/3) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil investigasi menunjukkan telah terjadi pembinaan pegawai yang berlebihan kepada pegawai-pegawai baru dalam rangka pembinaan kedisiplinan," imbuhnya.
Ia menegaskan DJBC tidak mentolerir cara-cara yang tidak sesuai dengan aturan dan prosedur-prosedur kepegawaian meskipun untuk tujuan pembinaan pegawai baru.
DJBC juga senantiasa mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan khususnya kepemimpinan yang berintegritas dan profesional, serta memperhatikan aspek keselamatan pegawai di lingkungan DJBC.
"Terhadap para pegawai yang mengalami tindakan fisik telah diberikan penguatan mental dan perlindungan yang langsung ditangani oleh KaKanwil Bea Cukai Papua," katanya.
Video tersebut diunggah oleh Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Misbakhun melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam video itu tampak seorang staf DJBC yang diduga Misbakhun memiliki jabatan lebih tinggi melakukan kekerasan fisik kepada korban yang diduga merupakan bawahannya. Oknum menendang dan memukul korban.
"Saya mendapat kiriman video. Diduga ini kejadian di Kantor Pelayanan Bea Cukai Jayapura. Ada adegan kekerasan fisik. Minta tolong Menteri @KemenkeuRI Dirjen @DitjendBeaCukai dan Irjen @ItjenKemenkeu mengecek," tulis Misbakhun sembari membagi video kekerasan fisik tersebut.