Prospek Pertumbuhan Ekonomi AS Tekan Rupiah ke Rp14.325

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mar 2021 16:11 WIB
Rupiah melemah 0,49 persen ke level Rp14.325 per dolar AS pada Selasa (2/3) sore. Kebijakan bebas PPN properti dan DP 0 persen tak bisa kokohkan rupiah.
Rupiah melemah 0,49 persen ke level Rp14.325 per dolar AS pada Selasa (2/3) sore. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.325 per dolar AS pada Selasa (2/3) sore. Posisi tersebut melemah 0,49 persen dibandingkan perdagangan Senin (1/3) sore yang di level Rp14.090 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.307 per dolar AS, atau melemah tipis dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.300 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,8 persen, dolar Singapura melemah 0,35 persen, won Korea Selatan melemah 0,26 persen, yuan China melemah 0,07 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,40 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen dan rupee India menguat 0,20 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,31 persen dan dolar Australia menguat 0,27 persen. Sedangkan dolar Kanada melemah 0,30 persen dan franc Swiss melemah 0,24 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan dolar dipicu prospek pertumbuhan ekonomi serta inflasi AS yang diprediksi menanjak.

Meski kenaikan imbal hasil obligasi atau yield Treasury AS mulai melandai, aktivitas manufaktur di AS yang kembali meningkatkan ekspansi bisnis membuat dolar kembali perkasa.

[Gambas:Video CNN]

Kemudian, kekhwatiran bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengurangi pembelian obligasi dan surat berharga lainnya (quantitative easing/QE) juga tak berpengaruh pada pelemahan dolar. Sebab, baik investor maupun para ekonom memperkirakan The Fed akan merubah kebijakannya di bulan ini guna meredam gejolak di pasar obligasi.

"Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada rapat kebijakan moneter 16-17 Maret mendatang diperkirakan akan mengaktifkan kembali operation twist dengan menjual obligasi AS tenor pendek dan membeli tenor panjang, sehingga yield obligasi tenor pendek akan naik dan tenor panjang menurun. Hal tersebut dapat membuat kurva yield melandai," ujarnya.

Sementara dari dalam negeri, kebijakan insentif tambahan ke sektor properti seperti kebijakan DP 0 persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah tak bisa membendung penguatan dolar.

"Bagusnya data internal tidak bisa mengangkat sentimen positif karena data eksternal lebih kuat perannya, sehingga wajar kalau mata uang rupiah melemah cukup tajam dan mata uang rupiah dalam minggu ini bisa ke Rp14.500," tuturnya.

Dalam perdagangan sore ini, Ibrahim memperkirakan rupiah ditutup melemah tajam 75 poin di level Rp14.330 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.255. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun di rentang Rp14.320-14.400 per dolar AS.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER