Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.082 per dolar AS pada Kamis (25/2) sore. Posisi tersebut menguat 0,02 persen dibandingkan perdagangan Rabu (24/2) sore di level Rp14.085 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.104 per dolar AS, atau melemah tipis dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.089 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,17 persen, dolar Taiwan menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,40 persen, rupee India menguat 0,02 persen, yuan China menguat 0,07 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,09 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya yen Jepang melemah 0,20 persen, peso Filipina melemah 0,04 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,22 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, dolar Australia melemah 0,29 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,09 persen dan franc Swiss menguat 0,14 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sore ini sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat masih meninggi. Hal ini juga terlihat dari kenaikan indeks saham kawasan Asia.
Di samping itu, kemajuan program vaksinasi global dan penurunan angka kasus covid-19 juga turut membantu penguatan sentimen aset berisiko hari ini.
"Pasar juga masih menanggapi positif pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell di hadapan komite jasa keuangan DPR AS bahwa dia akan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/2).
Untuk perdagangan besok, Ariston mengatakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi rilis data perekonomian AS kuartal IV 2020.
"Kalau bagus hasilnya ini akan mendorong penguatan terhadap aset berisiko kembali. Tapi untuk besok pergerakan rupiah diperkirakan masih relatif sama dengan hari ini di kisaran Rp14.050-14.100 per dolar AS," pungkasnya.