Telkom dan BPH Migas Hadirkan Digitalisasi di Sektor Hilir

Telkom | CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 14:45 WIB
Telkom dan BPH Migas bersinergi dalam pemanfaatan potensi bersama demi peningkatan pelayanan bagi masyarakat luas terkait kebutuhan BBM dan Gas Bumi. (Foto: Arsip foto Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Edi Witjara dan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Potensi Bersama di Bogor, pada Selasa (2/3).

Hal ini menjadi bentuk dukungan Telkom terhadap digitalisasi di sektor hilir migas, serta kontribusi menyukseskan program pemerintah dalam upaya mewujudkan BBM Satu Harga, Subsidi BBM Tepat Sasaran dan Ketahanan Energi. Kesepakatan nota kesepahaman tersebut sekaligus memperkokoh BPH Migas dalam pengawasan serta pengaturan penyediaan dan distribusi BBM dan gas bumi melalui penguatan data pada aspek digitalisasi.

"Terima kasih atas kepercayaan BPH Migas untuk bersinergi dengan Telkom dalam melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap penyediaan dan distribusi BBM dan gas bumi melalui pemanfaatan teknologi digital," kata Edi.

Lewat kolaborasi pemanfaatan potensi bersama antara Telkom dan BPH Migas ini, kedua belah pihak dapat saling memberi manfaat dan nilai tambah sesuai dengan kapabilitas masing-masing, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas terkait kebutuhan BBM dan Gas Bumi. Ruang lingkup kerja sama pun ditegaskan tidak hanya terbatas pada aspek konektivitas, tapi juga platform dan layanan digital yang disepakati kedua belah pihak.

Edi mengatakan, dalam proses transformasi menjadi digital telco company, Telkom tetap berorientasi kepada pelanggan. Sesuai visi menjadi digital telco pilihan utama, saat ini Telkom membagi bisnis dalam tiga digital business domain. Masing-masing adalah Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services.

Telkom dan BPH Migas bersinergi dalam pemanfaatan potensi bersama demi peningkatan pelayanan bagi masyarakat luas terkait kebutuhan BBM dan Gas Bumi. (Foto: Arsip foto Telkom)

Ia menjelaskan, keberadaan bisnis platform digital menjawab tantangan dan hambatan terkait pengelolaan data. Layanan big data diharapkan dapat menjadi solusi yang komprehensif, sehingga bermanfaat dalam akselerasi digitalisasi demi menghadirkan layanan terbaik.

"Ke depannya Telkom akan terus hadir memberikan digitalisasi baik bagi BUMN maupun korporasi lainnya di Indonesia, seperti yang dicanangkan pemerintah. Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan value BUMN maupun korporasi serta mendukung cashless transaction di lingkungan masyarakat sehingga nantinya mampu memperkuat ekonomi digital Indonesia," ungkap Edi.

Sebelumnya, Telkom telah menuntaskan program digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia, yakni sebuah sistem monitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM di setiap SPBU secara real-time untuk peningkatan standar layanan dan operasional. Digitalisasi ini membuat Pertamina bisa memantau kondisi stok dan dan penjualan tujuh jenis BBM, transaksi pembayaran di SPBU serta pengelolaan penyaluran BBM bersubsidi.

Selain itu, seluruh data digitalisasi juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas sehingga semua pihak dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi yaitu Bio Solar (B30) dan penugasan yaitu Premium.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menambahkan, saat ini digitalisasi sudah dilaksanakan oleh Pertamina di 5.518 SPBU. Ia berharap selanjutnya Telkom dapat mendukung pengelolaan pusat data hilir migas sekaligus operatornya.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK