Erick Thohir Targetkan Holding Ultra Mikro Jadi Kuartal III

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 19:19 WIB
Erick Thohir menargetkan pembentukan holding ultra mikro akan terlaksana kuartal III 2021. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan proses sinergi PT BRI (Persero) Tbk, PT PNM (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) akan rampung pada kuartal III 2021. Itu berarti, holding ultra mikro akan terbentuk maksimal September 2021 mendatang.

"Insya Allah kuartal III tahun ini tuntas sinergi PNM, BRI, dan Pegadaian," ucap Erick dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).

Erick menjelaskan sinergi BRI, PNM, dan Pegadaian akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka bisa mengajukan kredit lebih tinggi dari sebelumnya.

"Yang tadinya nasabah PNM Rp1 juta-Rp3 juta tanpa agunan, dengan sinergi bisa naik kelas jadi Rp20 juta-Rp50 juta pinjamannya," ujar Erick.

Bukan cuma itu, tapi data rinci nasabah juga akan terlihat jelas. Misalnya, apa yang dijual oleh UMKM tersebut, kesulitannya apa saja, dan dukungan apa yang harus diberikan.

Selain itu, ia berharap bunga kredit untuk nasabah-nasabah 'wong cilik' ini menurun. Pasalnya, sinergi PNM, BRI, dan Pegadaian ditargetkan dapat mengurangi biaya dana (cost of fund) perusahaan.

"Dengan sinergitas itu kami punya target paling tidak nasabah terkecil itu bisa cost of fund atau bunga turun 5 persen-6 persen," tegas Erick.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan proses pembentukan holding ultra mikro akan dimulai dengan mengurus status kepemilikan dan permodalan kelompok itu terlebih dahulu.

BRI akan menghimpun dana lewat skema penerbitan saham baru atau rights issue. Setelah itu, Pegadaian dan PNM akan membeli dengan saham seri B negara di kedua perusahaan.

"Setelah transaksi rights issue, BRI akan memiliki seluruh saham seri B negara milik Pegadaian dan PNM," ungkap Sri Mulyani.

Namun, pemerintah tetap akan memiliki Pegadaian dan PNM karena masih ada saham seri A Dwiwarna di kedua perusahaan itu. Lalu, kepemilikan pemerintah di BRI masih akan tersisa 56,75 persen.

Setelah persoalan kepemilikan dan permodalan selesai, sinergi BRI dengan Pegadaian dan PNM bisa berjalan untuk mengejar tugas dari pemerintah.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK