Pemerintah Masih Utang Pembebasan Lahan Tol Jasa Marga Rp3 T

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 16:10 WIB
Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal mengungkapkan pemerintah baru membayar Rp2 triliun dari total utang Rp5 triliun hingga awal Maret ini.
Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal mengungkapkan pemerintah baru membayar Rp2 triliun dari total utang Rp5 triliun hingga awal Maret ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan pemerintah masih memiliki utang sebesar Rp3 triliun kepada BUMN di bidang jalan tol tersebut. Utang tersebut merupakan penggantian dana talangan pemerintah kepada perusahaan untuk pembebasan lahan proyek tol.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam diskusi virtual dengan awak media pada Senin (8/3). Menurut Donny, pemerintah baru membayar sekitar Rp2 triliun dari total utang mencapai Rp5 triliun.

"Awalnya Rp5 triliun waktu itu, (sekarang) tinggal Rp3 triliun, jadi ada progres yang signifikan, yang kami harapkan bisa segera selesai," ucap Donny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, total utang dana talangan pemerintah kepada perusahaan pelat merah itu berasal dari pengadaan lahan untuk proyek tol periode 2016-2020. Ketentuan dana talangan berasal dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Menurut beleid itu, pembebasan lahan bisa bersumber dari dana perusahaan lebih dulu atau menggunakan skema dana talangan. Setelah itu, baru diganti oleh pemerintah.

Skema lain yang juga diperbolehkan adalah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Nantinya, LMAN akan membayarkan biaya pembebasan lahan ke perusahaan pelaksana.

Donny mengatakan salah satu proyek yang menggunakan skema pergantian dana pembebasan lahan dari LMAN adalah Tol Jogja-Bawean. Proyek tersebut digarap oleh anak usaha perusahaan, yaitu PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB).

Direktur Utama JJB Mirza Nurul Handayani mengatakan saat ini proyek tersebut juga masih menunggu pencairan dana pembebasan lahan dari LMAN. Dengan begitu, proses pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi kepada masyarakat masih belum berlangsung.

"Kami belum tahap bayar UGR (uang ganti rugi), tapi penetapan daerah sudah keluar, kemungkinan kami akan bangun seksi 1 dulu sekitar 8 kilometer dari Simpang Susun Sleman," jelas Mirza pada kesempatan yang sama.

Apabila dana pembebasan lahan cair dan uang ganti rugi bisa dibayarkan, barulah konstruksi dilakukan. Targetnya bisa dilakukan pada Agustus 2021.

"Saat ini kami belum mulai kerja, masih persiapan. Konsesi tolnya tetap 40 tahun sejak SPMK," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER