Hero Supermarket Rugi Rp1,2 T di 2020

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengalami kerugian hingga Rp1,2 triliun pada tahun lalu. Capaian tersebut lebih buruk dibandingkan 2019 yang hanya Rp33,18 miliar.

Secara persentase kenaikan kerugian itu mencapai 3.570 persen. Mengutip laporan keuangan perusahaan, Jumat (12/3), kerugian tercipta karena HERO hanya berhasil mengantongi pendapatan bersih Rp8,89 triliun sepanjang 2020.

Capaian tersebut turun dibandingkan 2019 yang masih berada di angka Rp12,18 triliun.

Beban pokok pendapatan sebenarnya turun dari Rp 8,73 triliun di 2019 menjadi Rp 6,49 triliun. Namun beban usaha naik dari Rp 3,48 triliun menjadi Rp 3,55 triliun.

Kemudian biaya keuangan juga meningkat drastis dari Rp4,9 miliar di 2019 menjadi Rp112,69 miliar tahun lalu. Sementara penghasilan keuangan anjlok dari Rp11,1 miliar menjadi Rp1,1 miliar.

Tak hanya itu, jumlah aset HERO juga mengalami penyusutan dari Rp6 triliun di akhir 2019 menjadi Rp4,84 triliun di akhir 2020.

Ekuitas turun dari Rp3,6 triliun pada 2019 menjadi Rp1,8 triliun pada 2020. Kemudian jumlah liabilitas mengalami penurunan dari Rp1,12 triliun pada 2019 menjadi Rp700 miliar pada 2020.

[Gambas:Video CNN]

Penurunan lilabilitas disebabkan utang dagang yang sebesar Rp426 miliar atau 38 persen dikarenakan menurunnya volume pembelian kepada pemasok selama 2020. Kemudian pinjaman bank jangka pendek mengalami kenaikan Rp539,5 miliar atau sebesar 100 persen dikarenakan kebutuhan dana untuk kegiatan operasional jangka pendek.

Selanjutnya, provisi jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp193,7 miliar atau 65 persen dikarenakan utilisasi di tahun berjalan. Sementara provisi jangka panjang mengalami kenaikan sebesar Rp33,8 miliar atau 29 persen dikarenakan penerapan PSAK 73.

Lalu, penghasilan tangguhan jangka pendek dan jangka panjang mengalami penurunan Rp12,2 miliar atau sebesar 40 persen dikarenakan penurunan income dari income supplier dan tenant. Sedangkan kewajiban sewa jangka pendek dan jangka panjang mengalami kenaikan sebesar Rp702,9 miliar disebabkan PSAK 73.