PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengangkat Timothy Utama sebagai Direktur Information Technology. Ia menggantikan posisi Rico Usthavia Frans yang sudah habis masa jabatannya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan Timothy sebelumnya menjabat sebagai Managing Director Head of Operations and Technology Citibank.
Sementara, perusahaan juga mengangkat Muhammad Yusuf Ateh sebagai Komisaris. Ia menggantikan posisi Ardan Adiperdana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menunjuk Pak Muhammad Yusuf Ateh sebagai Komisaris menggantikan Ardan Adiperdana yang masa jabatannya juga habis periode lima tahun," ungkap Darmawan dalam konferensi pers, Senin (15/3).
Susunan direksi saat ini terdiri dari Darmawan selaku Dirut. Lalu, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin.
Kemudian, Direktur Kepatuhan & SDM Agus Dwi Handaya, dan Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan.
Lalu, Direktur Commercial Banking Riduan, Direktur Jaringan & Retail Banking Aquarius Rudianto, Direktur Operation Toni Eko Boy Subari, Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati,
Selanjutnya, Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas, Direktur Keuangan & Strategi Sigit Prastowo dan Direktur Information Technology Timothy Utama.
Lalu, susunan direksi komisaris terdiri dari Komisaris Utama M. Chatib Basri, Wakil Komisaris Utama Andrinof Chaniago, Komisaris Independen Mohamad Nasir, Komisaris Independen Boedi Armanto, dan Komisaris Independen Loeke Larasati Agoestina.
Kemudian, Komisaris Nawal Nely, Komisaris Faried Utomo, Komisaris Arif Budimanta, Komisaris Rionald Silaban, dan Komisaris Muhammad Yusuf Ateh.
"Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam pemulihan ekonomi nasional untuk Indonesia yang lebih baik," terang Darmawan.
Selain itu, perusahaan juga memutuskan untuk menggunakan 60 persen dari laba bersih 2020 atau sebesar Rp10,27 triliun untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Darmawan menyatakan perusahaan akan menyetorkan Rp6,16 triliun ke kas negara. "Adapun besar dividen per share 220 rupiah per lembar saham," imbuhnya.
Ia menambahkan perusahaan akan menggunakan sisa laba bersih yang sebesar 40 persen untuk menjadi laba ditahan. Hal ini untuk mendukung rencana bisnis Bank Mandiri ke depannya.