Visi Baru BRI, Jadi Champion of Financial Inclusion pada 2025

BRI | CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 10:58 WIB
BRI mencanangkan visi baru dalam upaya mendukung pemerintah meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat hingga 90 persen pada 2023-2024 mendatang.
BRI mencanangkan visi baru dalam upaya mendukung pemerintah meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat hingga 90 persen pada 2023-2024 mendatang. (Foto: Dok. BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mendukung realisasi target pemerintah untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat hingga 90 persen pada 2023-2024 mendatang, BRI menetapkan visi menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion on Financial Inclusion pada 2025.

Visi Champion of Financial Inclusion itu dicanangkan karena BRI menyadari keterkaitan antara peningkatan inklusi keuangan dengan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat dilakukan dalam hitungan tahun.

Hingga 2019, tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 76,19 persen. Artinya, hampir seperempat penduduk Indonesia belum mendapat akses keuangan formal yang layak. Direktur Utama BRI Sunarso berkata, visi menjadi lembaga keuangan terdepan dalam implementasi inklusi keuangan dilakukan di tengah pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akhirnya menyusun visi yang baru, kami ingin menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia dan yang tadinya Home to The Best Talent kami ganti menjadi Champion of Financial Inclusion. Ini tujuannya adalah bagaimana kami berkontribusi kepada negara," tutur Sunarso.

Melalui visi baru ini, BRI sebagai grup perbankan berupaya menjadi institusi jasa keuangan yang berperan dalam peningkatan serta perluasan nilai bagi seluruh lapisan masyarakat. Penciptaan nilai itu bukan hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga berupa kontribusi sosial terhadap lingkungan.

Dijelaskan, BRI berkomitmen menjadi bank yang fokus membantu serta menyalurkan fasilitas dan pembiayaan kepada pelaku UMKM. Untuk mewujudkan misi itu, perusahaan berencana membangun dan meningkatkan ekosistem, struktur, dan sistem pelayanan terhadap nasabahnya yang mayoritas UMKM.

Tak sampai di sana, BRI juga membangun pusat data UMKM guna mempermudah pelayanan serta pemetaan potensi UMKM se-Indonesia.

"Itu adalah syarat dan prasyarat untuk kita mentransformasi UMKM ini, baik dari sisi UMKM-nya sendiri, maupun dari sisi banknya, lembaga yang men-support UMKM. Supaya nanti kami bisa sama-sama berjalan berdasarkan cara kerja yang baru yang berbasis teknologi dan digital digital, itu semua butuh integrasi data," kata Sunarso.

Berdasarkan data hingga akhir 2020, portofolio kredit UMKM BRI telah mencapai 82,13 persen dari total pembiayaan yang disalurkan. Sunarso menyatakan, upaya penyelamatan UMKM oleh pemerintah dan BRI membuahkan hasil positif, di mana pertumbuhan penyaluran kredit mikro BRI mencapai 14,18 persen year-on-year per Desember 2020.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER