Lewat Microgrid, ABB Power Bikin Penambangan Ramah Lingkungan

ABB Power Grids | CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 21:32 WIB
PT ABB Power Grids Indonesia berhasil menerapkan solusi microgrid guna memastikan pasokan listrik untuk operasi penambangan off-grid Indo Tambangraya Megah.
Solusi microgrid bertenaga surya yang ramah lingkungan dari ABB Power Grids Indonesia. (Dok. ABB Power Grids Indonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT ABB Power Grids Indonesia telah berhasil menerapkan solusi microgrid pertama di Indonesia. Penerapan microgrid ini guna memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan untuk operasi penambangan off-grid di fasilitas Indo Tambangraya Megah (ITM) yang disebut Indominco Mandiri (IMM) di Bontang, Kalimantan Timur.

Terbesar dari jenisnya di Indonesia, microgrid ini memanfaatkan tenaga surya untuk membantu mengurangi jejak karbon ITM, salah satu tonggak penting dalam komitmen mereka untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus mengurangi biaya operasional.

Beroperasi sejak 2019, proyek ini telah berhasil mengintegrasikan pembangkit tenaga surya ke dalam jaringan listrik milik IMM, menstabilkan dan meningkatkan efisiensi energi dengan portofolio solusi grid edge, e-meshTM, termasuk sistem penyimpanan energi berbasis baterai lithium, PowerStoreTM (BESS) dan sistem kontrol untuk otomasi jaringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem ini diproyeksikan menghasilkan 230 MWh energi dari PV surya setiap tahun, sehingga dapat mengurangi emis CO2 sebesar 192 ton.

IMM sendiri memiliki operasi penambangan berskala besar di Bontang dengan lebih dari 600 karyawan dan menghasilkan sekitar 12,5 MT batubara setiap tahun.

Untuk industri padat energi seperti pertambangan, penurunan biaya untuk pembangkit dan penyimpanan daya dengan energi terbarukan merupakan pilihan yang menarik. Namun suplai daya yang stabil dan andal juga sangat penting untuk keberlanjutan operasi.

Solusi smart microgrid seperti ini mampu memenuhi dua tujuan utama tersebut, sehingga membuka potensi untuk mengurangi biaya pembangkitan dan meningkatkan kualitas suplai daya dengan tidak mengabaikan pentingnya faktor lingkungan.

"Mewujudkan rencana diversifikasi bisnis jangka panjang kami untuk bisnis yang berkelanjutan, pada 2019, kami memprakarsai proyek pembangkit listrik tenaga surya hybrid 3 MWp, 2MW / 2MWh untuk digunakan sendiri di Bontang," kata Kirana Limpaphayom selaku Chief Executive Officer Banpu Power plc (BPP).

Selain itu, Presiden Direktur ITM Mulianto mengatakan, pihaknya sangat senang microgrid ini beroperasi sepenuhnya pada tahun 2020 lalu. Jika proyek ini mencapai kinerja yang diharapkan, maka ITM dapat mereplikasi proyek tersebut di lokasi yang lain.

"Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, kami juga ingin mendorong konservasi energi sebagai bagian dari komitmen kami untuk meminimalkan dampak lingkungan dan membawa kehidupan yang baik untuk masyarakat sekitar di daerah tempat kami beroperasi," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT ABB Power Grids Indonesia Michael Burtin merasa terhormat dan bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh ITMG terhadap pihaknya.

Kata Burtin, solusi microgrid yang termutakhir menjadi bagian dari portofolio Grid Edge pihaknya dengan mengintegrasikan pembangkit tenaga surya dan sistem energy storage berbasis baterai ke dalam instalasi tenaga listrik yang ada.

"Hal ini tidak hanya mampu meningkatkan kualitas daya dan mengurangi biaya operasional, melainkan juga telah memungkinkan untuk beralih ke produksi listrik yang lebih berkelanjutan serta mengurangi jejak karbon secara signifikan," kata Burtin.

Sistem kontrol dan otomasi yang advanced juga menjadi salah satu kunci untuk membantu memaksimalkan kinerja sistem kelistrikan di IMM. Solusi e-mesh™Control dari Hitachi ABB Power Grids memastikan operasi yang andal, stabil, dan terkoordinasi.

Pada siang hari, sistem BESS menstabilkan frekuensi jaringan saat terjadi fluktuasi (intermittency) yang disebabkan oleh pembangkit tenaga surya.

Selain itu, sistem BESS juga dapat meningkatkan performa jaringan pada siang maupun malam hari dengan menggunakan sistem pembagian beban (load sharing) untuk memastikan pengoperasian pembangkit yang efisien, terutama saat terjadi fluktuasi di sisi beban listrik seperti load rejection.

Hal ini tentunya berdampak positif pada stabilitas dan kelancaran operasi penambangan yang berkelanjutan di IMM.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER