Sandiaga Ungkap Anggaran Hibah Pariwisata Naik Jadi Rp3,7 T

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mar 2021 13:15 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan dana hibah untuk sektor pariwisata 2020 akan menjadi kisaran Rp2,7 triliun hingga Rp3,7 triliun.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan dana hibah untuk sektor pariwisata 2020 akan menjadi kisaran Rp2,7 triliun hingga Rp3,7 triliun.(Dok. Kemenparekraf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dana hibah untuk sektor pariwisata 2020 akan naik dari tahun lalu. Ia mengatakan kenaikan tersebut telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Jadi naik estimasinya Rp2,7 triliun sampai Rp3,7 triliun. Itu yang kami ajukan makanya Pak Menko ini penting dilobi oleh teman-teman PHRI karena bolanya ujungnya di menko perekonomian dan tentunya di presiden," ujar Sandi dalam Rakernas PHRI, Kamis (18/3).

Sandi menuturkan dana hibah pariwisata 2020 telah tersalur Rp2,2 triliun atau sekitar 75 persen dari anggaran Rp3,3 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tersalurkan ke 6.700 hotel dan 7.600 restoran di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Ia berharap penyaluran dana hibah di tahun ini akan lebih baik sebab program tersebut sangat bermanfaat bagi bisnis di sektor pariwisata. Saat ini, kata Sandi, kondisi berbagai destinasi wisata prioritas sendiri cukup memprihatinkan.

Pasalnya, sudah lebih dari setahun sejak covid-19 masuk ke Indonesia kawasan-kawasan tersebut sepi pelancong.

"Saya sangat prihatin di destinasi-destinasi prioritas termasuk destinasi tulang punggung, Bali, Borobudur, Semarang sudah satu tahun (sepi). Jadi kita harus bangkitkan semangat mereka," tuturnya.

Meski demikian, Sandi optimistis sektor pariwisata akan segera bangkit mengingat hotel dan restoran merupakan bidang usaha yang cukup strategis. Selain itu, menurutnya, krisis juga menjadi momentum untuk menempa para pengusaha untuk menjadi lebih berkualitas.

"Seperti krisis 1997, 1998, 2008, 2009. Di 2007 saya berikan contoh ada lonjakan jumlah dan kualitas entrepreneur yang fantastis setelah global crisis. 57 persen pengusaha yang masuk daftar Fortune 500 adalah justru usaha yang lahir saat krisis," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER