Indonesia National Air Carries Association (INACA) meminta pemerintah memberikan diskon serta fleksibilitas pembayaran avtur untuk meringankan beban maskapai penerbangan di tengah pandemi covid-19.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan bantuan juga dibutuhkan agar PT Pertamina (Persero) yang jadi pemasok bahan bakar pesawat terbang itu dapat menjalankan usahanya dengan lancar.
Pasalnya, biaya bahan bakar avtur memakan 40-45 persen biaya operasional maskapai. Sementara, Pertamina adalah penyedia avtur satu-satunya di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:AirAsia Dapat Tambahan Modal Rp1,17 T |
"Kita sama-sama tahu ini merupakan tulang punggung penerbangan. Kami mencari solusi agar penyelenggaraan avtur ini bisa juga mendapatkan semacam penundaan bayar atau diskon yang tentunya juga tidak memberatkan Pertamina," ucap Senin dalam Rakernas PHRI 2021, Kamis (18/3).
Denon mengatakan INACA juga tengah mengupayakan insentif pajak untuk pengusaha industri penerbangan seperti diskon PPh21. Tahun lalu, hal tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah namun pemberian insentif terhambat oleh permintaan Kementerian Keuangan terkait data perpajakan anggota INACA.
"Kendala yang dihadapi ternyata ada permintaan Kemenkeu untuk melampirkan jumlah nominal pajak di perusahaan anggota INACA. Jadi saya sampaikan bahwa angka itu sebetulnya sudah ada di Ditjen Pajak sehingga tinggal mekanisme pemberian stimulusnya saja dijalankan," ucapnya.
Terakhir, kemudahan yang diharapkan oleh maskapai adalah potongan biaya kebandarudaraan atau Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) yang selama ini dinilai masih memberatkan. Terlebih transportasi udara mengalami penurunan permintaan hingga 60 persen selama tahun lalu.
"Ini sudah kita sampaikan secara tertulis. Harapannya 2021 selain isu kesehatan yang sudah bisa ditangani dengan baik melalui distribusi vaksin, stimulus tepat guna mengenai avtur, PJP4U dan biaya-biaya bandara yang bisa membantu operasional maskapai," pungkasnya.