Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Umbulan, Kabupaten Pasuruan. Nilai proyek yang sebenarnya sudah direncanankan sejak 1973 itu mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Jokowi menyatakan kapasitas SPAM di Umbulan sebesar 4.000 liter per detik. Namun, realisasinya saat ini baru 900 liter per detik.
"Artinya masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Ini pekerjaan besarnya ada di situ," ungkap Jokowi dalam Peresmian SPAM di Umbulan, Senin (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta agar seluruh bupati, wali kota, dan gubernur yang kawasannya mendapatkan aliran air dari SPAM Umbulan melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dan PT Meta Adhya Tirta Umbulan untuk mengatur siapa saja pihak-pihak yang bertanggung jawab agar air dari SPAM Umbulan mengalir sampai ke rumah tangga.
"Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas," ujar Jokowi.
Ia meminta ada keputusan mengenai pihak-pihak yang bertanggung jawab agar air dari SPAM Umbulan sampai ke rumah tangga pekan ini. Hal ini agar SPAM Umbulan benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.
"Apakah PDAM kabupaten, kota, atau PDAM di tingkat provinsi atau Menteri PUPR. Nah tolong diselesaikan, saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan yang bertanggung jawab siapa," jelas Jokowi.
Ia menambahkan SPAM Umbulan dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Jokowi ingin agar skema KPBU juga bisa dilakukan di kawasan lain agar meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Model pembangunan KPBU ini akan terus kami dorong, tidak hanya di Umbulan saja, tapi juga untuk proyek-proyek yang lain," pungkas Jokowi.
(aud/agt)