Harga minyak mentah naik tipis pada perdagangan Senin (22/3) waktu Amerika Serikat (AS). Hal ini didorong harapan pasar terhadap kenaikan permintaan minyak pada akhir 2021.
Mengutip Antara, Selasa (23/3), harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik 0,1 persen menjadi US$64,62 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 0,2 persen menjadi US$61,55 per barel.
Namun, harga minyak mentah Brent dan WTI sama-sama anjlok lebih dari 6 persen pada pekan lalu. Hal ini terjadi setelah harga minyak naik beberapa bulan lalu didorong penurunan produksi dan pemulihan permintaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minyak mengalami minggu terburuk tahun ini karena kekhawatiran terhadap peningkatan kasus covid-19 di Eropa," kata ING dalam sebuah catatan.
Peningkatan kasus di Eropa membuat beberapa negara di kawasan itu memberlakukan lockdown. Perancis sudah memberlakukan kebijakan lockdown dalam sebulan terakhir.
Sedangkan Jerman berencana memperpanjang lockdown.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa gelombang ketiga infeksi covid-19 yang terjadi di Eropa berpotensi menuju ke Inggris.
"Kampanye vaksinasi belum secepat yang diharapkan pasar dan akibatnya hal ini akan berdampak pada pemulihan permintaan minyak dan akan mengganggu harga," kata Analis Pasar Minyak Louise Dickson.
Sementara, pasar fisik minyak tertekan karena penyulingan di seluruh dunia mulai melakukan aktivitas pemeliharaan. Beberapa negara itu, seperti China dan AS.
Musim pemeliharaan kilang di China akan mencapai puncaknya pada Mei dan Juni. Aktivitas ini akan menghilangkan beberapa grade minyak mentah.