Arah Suku Bunga The Fed Angkat Rupiah ke Rp14.396

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 16:12 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 0,07 persen ke Rp14.396 pada perdagangan Selasa (23/3). Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.396 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (23/11) sore. Posisi tersebut melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan Senin (22/3) sore di level Rp14.090 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.421 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.456 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,02 persen, dolar Taiwan melemah 0,08 persen, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, dan peso Filipina melemah 0,13 persen.

Selanjutnya yuan China melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,25 persen dan bath Thailand terpantau melemah 0,25 persen. Hanya yen Jepang dan rupee India yang menguat masing-masing 0,06 persen dan 0,11 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,40 persen dan dolar Australia menguat 0,77 persen. Sedangkan Kanada melemah 0,27 persen dan franc Swiss melemah 0,56 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan dolar hari ini masih dipengaruhi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa suku bunga rendah akan ditahan dalam jangka waktu lebih lama.

"Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS telah berkembang lebih cepat dari perkiraan dan tampaknya akan menguat tetapi menambahkan bahwa itu masih jauh dari pemulihan penuh," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Sementara dari dalam negeri pergerakan rupiah ditopang oleh optimisme percepatan pemulihan ekonomi. Hal ini terlihat dari peringkat utang (rating) Indonesia yang tetap bertahan dan tak mengalami pemangkasan.

Untuk informasi saja, Lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Namun, Moody's tetap memberi catatan seputar risiko yang bisa menghampiri Indonesia.

Pertama jika Indonesia mengalami kemunduran dalam perbaikan kerangka kebijakan dan kelembagaan. Kedua, apabila pemerintah tidak mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan. Ketiga, kekuatan finansial Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Bila keuangan BUMN memburuk, maka bukan tidak mungkin akan menciptakan risiko yang merambat ke anggaran negara," ucapnya.

Dalam perdagangan sore ini, ia memprediksi rupiah ditutup menguat 10 poin di level Rp14.396. "Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp14.370-14.420 per dolar AS," pungkasnya.

(hrf/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK