Kebutuhan Valas Korporasi Naik, Rupiah Keok ke Rp14.525
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.525 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (31/3) sore. Posisi tersebut melemah 0,31 persen dibandingkan perdagangan Selasa (30/3) sore di level Rp14.480 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.527 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.481 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,28 persen, dolar Taiwan menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,17 persen, dan peso Filipina menguat 0,03 persen.
Kemudian rupee India menguat 0,25 persen, yuan China menguat 0,06 persen dan ringgit Malaysia menguat 0,14 persen. Hanya yen Jepang dan bath Thailand yang terpantau melemah masing-masing 0,18 persen dan 0,04 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,25 persen dan dolar Australia melemah 0,28 persen. Sebaliknya, dolar Kanada menguat 0,29 persen dan franc Swiss menguat 0,04 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah hari ini disebabkan tingginya permintaan valuta asing (valas) oleh korporasi. Pasalnya, jelang akhir kuartal, korporasi membutuhkan banyak dolar untuk memenuhi kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo dan sebagainya.
"Rupiah jadi banyak dilepas untuk ditukar dengan valas, utamanya dolar AS. Faktor musiman ini yang membuat rupiah melemah," ungkapnya dalam keterangan resmi.