Jumlah Wisman Februari 2021 Anjlok 86 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hanya 117 ribu kunjungan pada Februari 2021. Jumlahnya anjlok 86,59 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 872 ribu kunjungan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menjelaskan jumlah kunjungan wisman Februari 2021 juga turun 14,74 persen jika dibandingkan dengan posisi Januari 2021. Pada periode itu, jumlah kunjungan wisman sebanyak 137,2 ribu kunjungan.
Menurut Setianto, mayoritas wisman datang ke Indonesia untuk urusan bisnis. Sementara, untuk wisman yang berlibur belum ada.
"Sebagian besar adalah masih untuk kepentingan bisnis, untuk berlibur belum melihat perubahan perkembangannya," ucap Setianto dalam konferensi pers, Kamis (1/4).
Setianto menyatakan mayoritas wisman masuk ke Indonesia lewat jalur darat. Berdasarkan catatan BPS, 75 ribu wisman lewat jalur darat, 34 ribu lewat laut, dan 7.000 wisman lewat udara.
Beberapa bandara utama yang menjadi pintu masuk wisman, antara lain Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sam Ratulangi, dan Bandara Juanda.
Sementara, mayoritas wisman yang menggunakan jalur laut masuk ke Indonesia lewat Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Tanjung Benoa. Kemudian, wisman yang menggunakan jalur darat masuk ke Indonesia lewat Atambua, Entikong, dan Aruk.
Dari segi asal negara, sebagian besar wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Februari berasal dari Timor Leste. Jumlahnya sebanyak 59,8 ribu kunjungan atau 51,1 persen dari total kunjungan wisman.
"Lalu dari Malaysia 37 ribu, China 3.000, dan lainnya 16 ribu," kata Setianto.
Anjloknya jumlah wisman sejalan dengan turunnya tingkat penghunian kamar (TPK) yang menjadi 32,4 persen pada Februari 2021. Angkanya turun 16,82 poin dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebesar 49,22 persen.
Namun, TPK naik 2,05 poin jika dibandingkan dengan posisi Januari 2021 yang sebesar 30,35 persen.
"Jumlah wisman masih alami turun kemudian TPK (secara bulanan) naik, ini tentu wisatawan domestik yang dorong tingkat hunian kamar hotel di Indonesia," pungkas Setianto.