KEBAKARAN KILANG BALONGAN

Kilang Terbakar, Pertamina Diprediksi Impor BBM 125 Ribu Bph

CNN Indonesia
Jumat, 02 Apr 2021 22:45 WIB
Pengamat memperkirakan Pertamina harus mengimpor BBM 125 ribu barel BBM per hari usai insiden kebakaran kilang minyak Balongan.
Kompleks kilang minyak Balongan, Indramayu, yang terbakar kini sudah mulai padam. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terbakarnya kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, diprediksi membuat perusahaan mesti mengimpor bahan bakar minyak (BBM).

Eks sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut setidaknya Pertamina harus mengimpor 125 ribu barel minyak per hari guna menutupi hilangnya produksi minyak Balongan.

Asumsi diambil dari kapasitas produksi Balongan yang mencapai 125 ribu barel per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kelangkaan BBM di masyarakat dapat ditutupi Pertamina, ia menilai kebakaran membuat negara kehilangan devisa besar akibat mengimpor. Ujung-ujungnya, neraca perdagangan migas bakal membengkak.

Selain itu, ia menyebut Pertamina juga menanggung rugi dari menguapnya potensi untung dari produksi di kilang sendiri. Apalagi, menurut dia, kilang Balongan merupakan kilang paling modern milik Pertamina.

"Kelangkaan di masyarakat bisa diatasi tapi dipastikan Pertamina harus mengimpor dan menghabiskan devisa sebesar 125 ribu barel per hari dan Pertamina kehilangan keuntungan," jelasnya pada diskusi Narasi Institute, Jumat (21/4).

Sepaham, Pengamat Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) Kurtubi menilai terhentinya produksi di kilang Pertamina bakal berimbas pada menipisnya stok BBM Pertamina.

Selain dipasok dari kilang Pertamina lainnya, ia menyebut tambahan lain akan dipenuhi lewat impor. Tak ada kebakaran pun, menurut dia, pemerintah masih bergantung pada impor, apalagi bila ada kebakaran kilang.

"Tambahannya ya impor karena sebelum ada kecelakaan kebakaran ini kita amat sangat tergantung BBM impor. BBM impor luar biasa gedenya karena kapasitas kilang terbatas banget," kata dia.

Dia menilai kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kebakaran tidak terlalu signifikan. Justru, ia menilai kerugian paling besar datang dari salah tata kelola Pertamina yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Rendahnya produksi dalam negeri, terbatasnya kilang di dalam negeri, dan SOP penanganan kecelakaan yang masih lemah, menjadi tiga catatan yang ia desak harus segera diperbaiki.

[Gambas:Video CNN]



(wel/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER